Anak Krakatau Meletus
Masyarakat Pulau Sibesi Diminta Waspada
Peningkatan aktivitas GAK yang sempat menyemburkan letusan abu vulkanik tidak membuat warga di Pulau Sibesi Kecamatan Rajabasa panik
Seperti yang diungkapkan oleh Rodiah, salah seorang warga yang tinggal di Pulau Sibesi kepada Tribun Lampung, Senin (3/9). Menurutnya, peningkatan status GAK saat ini sudah biasa dihadapi oleh warga yang mendiami pulau ini.
"Beberapa tahun lalu GAK juga batuk-batuk. Tapi masyarakat sudah terbiasa dengan fluktuasi aktivitas GAK tersebut," ungkapnya.
Terpisah Sahroni, Kepala Desa Pulau Sibesi mengatakan, dampak abu vulkanik GAK juga dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat di pulau tesebut. Ia mengatakan, meski sudah terbiasa dengan fluktuasi aktivitas GAK, masyarakat di Pulau Sibesi tetap waspada terhadap peningkatan aktivitas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Warga tetap waspada. Sebab letusan yang terjadi saat ini diikuti dengan semburan material abu vulkanik yang cukup tinggi. Dikhawatirkan abu vulkanik tersebut terbawa angin kearah pulau Sibesi," pungkasnya.
Dari pantauan Tribunlampung di dermaga Canti Kecamatan Rajabasa, terlihat beberapa warga yang baru tiba dari Pulau Sibesi membawa pisang yang menjadi komuditi utama di pulau tersebut. Selain itu juga terlihat beberapa warga yang hendak pulang ke pulau Sibesi dengan juga membawa barang-barang dagangannya.(dedi/tribunlampung)