PPDB ONLINE DI BANDAR LAMPUNG

Thoha: PPDB Online Harus Dipertahankan

Pemberlakuan sistem online pada penerimaan peserta didik baru(PPDB) di Bandar Lampung merupakan hal positif dalam menjamin keterbukaan publik.

Editor: taryono
zoom-inlihat foto Thoha: PPDB Online Harus Dipertahankan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/ROMI RINANDO
PPDB di kantor Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Rabu (26/6/2013) .

Laporan Wartawan Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemberlakuan sistem online pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Bandar Lampung merupakan hal positif dalam menjamin keterbukaan publik.

Pengamat Pendidikan Lampung M Thoha Sampurnajaya mengatakan, sistem online yang untuk pertama kali dilakukan pada 2013 ini memang masih memiliki kelemahan.

"Upaya keterbukaan dalam PPDB berbasis sistem online adalah hal baik yang harus terus dijalankan. Masalah pasti ada. Tetapi, jangan sampai  masalah itu mengakibatkan sistem online tidak digunakan lagi," papar Thoha, Sabtu (29/6/2013).

Apabila PPDB online tidak digunakan lagi, lanjut Thoha, maka proses penerimaan akan kembali mundur ke belakang. Di mana, transparansi PPDB tidak terealisasikan dengan baik.

"Kalau dengan sistem online, semua orang bisa melihat proses PPDB seperti apa. Jadi, mudah diawasi. Kalau ada masalah, itu jadi pembelajaran pemerintah untuk melakukan perbaikan," tutur Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) tersebut.

Banyaknya penilaian masyarakat yang menganggap PPDB online tidak efektif, Thoha menerangkan, hal itu seharusnya menjadi catatan pemerintah. Karena, setiap keluhan masyarakat adalah masukan untuk perbaikan sistem pada masa mendatang.

"Sistem online sudah mendekati transparansi pengelolaan. Jangan kembali ke sistem lama. Keluhan masyarakat adalah bahan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan," terang Thoha.

Dosen Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya Muhammad Said Hasibuan mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan sistem PPDB online terjadi kekacauan. Pertama, infrastruktur yang meliputi kapasitas bandwith yang disediakan penyelenggara sistem online. Kedua, seberapa besar koneksi pengguna (user) ke sistem online.

"Jika bandwith besar, bisa dipastikan sistem mudah diakses dengan cepat. Tetapi, jika koneksi pengguna lambat, tentu akan sulit untuk mengakses server," katanya.

Sebenarnya, menurut Said, kemungkinan faktor kecurangan pada sistem online sangatlah kecil. Karena, jika sistem sudah bekerja, sangat kecil kemungkinan kecurangan dapat terjadi karena semua data langsung terintegrasi. Jikapun ada kecurangan, sangat mudah diketahui.

Selain itu, ada pula faktor sumber daya manusia (SDM) yang bisa membuat sistem PPDB online bermasalah. Misalnya, faktor human error.

Misalnya, jika admin salah memasukkan data. Jadi, sebaiknya admin atau operator itu harus orang yang benar-benar mengerti dan jeli. Kemudian, dalam tim admin tersebut sebaiknya ada yang bertugas memvalidasi data, sehingga data yang disajikan di server benar-benar valid.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved