Lebaran 2014
27 Lokasi Rawan Kecelakaan di Tiga Jalur Mudik di Lampung
Dishub menyampaikan 27 titik rawan kecelakaan di tiga jalur mudik di Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) di ruas Bakauheni-Bandar Lampung pada puncak arus mudik sebanyak 36.976 unit kendaraan bermotor (ranmor).
Sementara, LHR di ruas Bandar Lampung-Kotabumi pada waktu yang sama sebanyak 100.578 unit ranmor. Jumlah itu meliputi sepeda motor, mobil, bus dan angkutan umum, serta kendaraan barang.
Dari jumlah tersebut, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung IB Ilham Malik menuturkan, sebanyak 35 persen pemudik memilih waktu malam hari untuk melakukan perjalanan.
Alasannya, pemudik ingin menghindari panas karena masih puasa. Atau, waktu libur yang mepet sehingga pemudik baru bisa melakukan perjalanan seusai pulang kerja.
"Karena itu, lampu penerangan jalan menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan pengguna jalan yang melakukan mudik," kata Ilham.
Dalam ekspose Rencana Operasi Dishub Lampung 2014, Dishub menyampaikan 27 titik rawan kecelakaan di tiga jalur mudik di Lampung, yaitu Jalur Lintas Timur (Jalintim), Jalur Lintas Barat (Jalinbar), dan Jalinteng. Sembilan titik di antaranya berada di Jalinteng ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Pantauan Tribun, beberapa lubang masih menganga di beberapa titik di Jalinteng. Satu titik tersebut di antaranya berada di Kecamatan Penengahan, Lamsel. Beberapa mobil yang melintas dengan kecepatan sekitar 80 km/jam bahkan harus berhenti mendadak, saat akan melintasi lubang itu.
Kondisi aspal bergelombang pun masih ditemui di beberapa bagian pinggir jalan. Hal itu mengakibatkan pengguna sepeda motor memilih menggunakan bagian tengah jalan. Alhasil, pengguna mobil harus melambatkan laju ranmor. Utamanya, kondisi tersebut terjadi di beberapa ruas yang hanya memiliki lebar jalan enam meter.
Selain lubang, turunan Tarahan dari arah Bakauheni juga bisa menjadi ancaman pada malam hari.
Turunan menukik tersebut memiliki belokan tajam ke kanan di tengahnya. Sementara, jurang menganga di sebelah kiri. Meskipun telah berdiri tiang lampu jalan, titik tersebut masih gelap gulita.
Dalam pantauan Tribun, beberapa ruas jalan di Jalinteng juga belum memiliki marka jalan. Hal itu termasuk rambu-rambu peringatan di titik-titik berbahaya.