Headline News Hari Ini

Aria Lukita-Efan Tolani Gandeng Yusril Ihza Mahendra

Saya baru mendapatkan laporan saja untuk kuasa hukum sepertinya Prof Yusril, karena kita juga berkoalisi dengan PBB mengusung Aria Lukita-Efan Tolani

Editor: taryono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Dua dari delapan pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Lampung pada 9 Desember lalu berujung ke Mahkamah Konsitusi (MK).

Gugatan diajukan pasangan Thobroni Harun - Komaru Nizar untuk Pilkada Bandar Lampung dan pasangan Aria Lukita- Efan Tolani di Pesisir Barat.

Plt Ketua DPC Demokrat Pesisir Barat Julian Manaf membenarkan calon yang diusung dalam Pilkada sudah mendaftarkan gugatan, Sabtu (20/11).

"Benar sudah didaftarkan gugatan, calon langsung yang mendaftarkan gugatan, kalau sudah urusan gugatan partai tidak ikut, tetapi melakukan pendampingan saja," kata Julian, Minggu (20/12).

Julian mengatakan kuasa hukum yang mendampingi gugatan ini yakni Yusril Ihza Mahendra.

"Saya baru mendapatkan laporan saja untuk kuasa hukum sepertinya Prof Yusril, karena kita juga berkoalisi dengan PBB mengusung Aria Lukita-Efan Tolani," ujarnya.

Ketua Tim pemenangan pasangan Aria-Efan, M. Iqbal mengaku belum mengetahui ada gugatan hukum di MK.

"Sekarang semua di partai tingkat provinsi dan calon, saya belum mendapatkan informasi yang valid silakan hubungi calon langsung," katanya.

Sementara tadi malam, baik Aria maupun Efan tidak menjawab telepon dan pesan singkat yang dikirim Tribun.

Liassion officer (LO) atau penghubung pasangan Aria Lukita dan Efan Tolani, Noviyadi membenarkan pihaknya telah mengajukan gugatan sengketa Pilkada Pesisir Barat ke MK.

"Ya, kemarin sore (Sabtu 19/12) kita sudah mengajukan gugatan ke MK. Dalam dua tiga hari ini gugatan akan kita tembuskan ke KPU Pesisir Barat," kata Novi saat dihubungi tadi malam.

Menurutnya, gugatan yang mereka ajukan bukan hasil pleno penetapan penghitungan perolehan suara yang dilakukan KPU Pesisir Barat, Rabu (16/12) lalu.

Namun, lebih kepada pelanggaran politik uang (money politic) yang dilakukan pasangan calon lain.

"Selisih penghitungan suara tidak kita permasalahkan. Yang kami angkat masalah politik uang," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya banyak menemukan praktik money politic secara masif hampir di seluruh kecamatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved