Wisatawan Panik Akibat Penembakan di Gedung Kongres AS
Tersangka penyerang melakukan penembakan, sehingga memicu aksi baku tembak dengan aparat. Ia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WASHINGTON DC - Serentetan penembakan terjadi di pusat pelayanan pengunjung Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (28/3/2016) sore. Insiden itu menimbulkan kepanikan karena banyaknya wisatawan yang ada di lokasi kejadian.
Seorang penyerang dan satu pegawai perempuan terluka. Tersangka penyerang melakukan penembakan, sehingga memicu aksi baku tembak dengan aparat. Ia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Polisi masih menyelidiki kejadian itu.
Para pegawai di gedung Kongres AS itu diperintahkan untuk mencari perlindungan. Orang-orang yang berada di luar gedung juga diminta mengamankan diri.
Tidak seorang pun saat ini diizinkan masuk atau keluar gedung mana pun di kompleks Capitol.
Sementara, tim keamanan (Sergeant-At-Arms) Gedung Capitol mengatakan, pria bersenjata ditangkap dan seorang perwira polisi terluka.
Media lokal mengidentifikasi tersangka sebagai Larry Dawson dari Negara Bagian Tennessee.
Kepala Keamanan di Gedung Capitol, Matthew Verderosa mengatakan, pelaku penembakan menjalani misi pribadi, yang tidak ada kaitan dengan sebuah kelompok mana pun. Dia sudah biasa melakukan tindakan serupa sebelumnya.
“Tidak ada alasan untuk percaya bahwa tindakan ini lebih dari perbuatan pidana,” kata Verderosa.
Gedung Capitol ditutup karena kemungkinan ancaman keamanan, demikian isi surat elektronik (surel) yang dikirimkan ke staf Kongres.
Polisi di Capitol diperkirakan akan segera mengeluarkan pernyataan. Saat terjadi penembakan, Kongres AS sedang reses karena liburan Paskah, tetapi sejumlah anggota kongres dan staf berada di tempat itu.
Biasanya, untuk memasuki Capitol, semua anggota parlemen, tamu, atau pengunjung harus melewati metal detector, dan senjata tidak diizinkan dibawa masuk.
Serangan terhadap Gedung Capitol itu sebenarnya sudah beberapa kali terjadi pada masa lalu. Pada pertengahan Februari lalu, seorang lelaki ditangkap di dekat gedung itu karena dugaan terorisme.
Pria itu, Amine El Khalifi (29) dari Alexandria, Virginia, ditangkap satuan antiteror FBI karena diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri di tempat Kongres AS tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/polisi-amrik_20160329_084146.jpg)