Mau Beli Motor Sport, Pria Ini Bawa Uang Logam Rp 1.000 Sebanyak 5 Kaleng

Namun, perjuangan Setiadi untuk bisa membeli motor tidaklah mudah, dia selama bertahun-tahun harus menabung.

Kompas TV
Setiadi membeli motor dengan uang logam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mimpi Setiadi untuk memiliki sebuah motor sport akhirnya terwujud.

Dengan berbekal uang tabungan, pria itu bisa memiliki motor yang selama ini menjadi incarannya.

Namun, perjuangan Setiadi untuk bisa membeli motor tidaklah mudah, dia selama bertahun-tahun harus menabung.

Uniknya, uang untuk membeli motor impiannya adalah uang recehan.

Untuk membeli motor itu, Setiadi harus membawa kaleng bekas cat berukuran 25 kg, dan 4 buah kaleng cat berukuran 5 kg.

Dikutip dari KompasTV, tidak mudah bagi Setiadi untuk bisa membeli motor dengan uang logam sebanyak itu.

Enam dealer dengan tegas menolak pembelian motor dengan uang logam.

Baru, dealer ketujuh membolehkan pria asal Depok itu membeli motor menggunakan uang logam.

Setiadi menceritakan, di dealer ketujuh, pegawainya tak langsung mengizinkan kemauan pria itu.

Pegawai tersebut menanyakan hal itu dulu kepada atasannya.

Akhirnya, atasannya mengabulkan permintaan Setiadi.

Setelah diizinkan, barulah Setiadi membawa ribuan uang logam, yang dimasukkan dalam kaleng bekas cat.

Petugas dealer sempat terkejut, namun mereka tetap menerimanya.

Isi dari kaleng-kaleng itu sungguh tak masuk akal.

Sebab, di dalam semua kaleng tersebut, penuh dengan pecahan koin Rp 1.000 yang bergambar angklung.

Setiadi bukan tanpa maksud menyerahkan koin itu.

Ia ingin membeli sepeda motor sport, yang harganya mencapai Rp 32 juta.

Namun karena tak punya uang dalam pecahan besar, ia menyerahkan semua uang koinnya pada dealer.

Peristiwa unik itu terjadi tanggal 25 September 2016 atau dua hari lalu.

Dan hingga hari ini, pegawai dealer belum selesai menghitung uang pembelian Setiadi.

"Banyak dealer yang tidak bisa menerima uang receh saya, mereka bilang tukarkan dulu pak di bank, saya jawab, saya nggak bisa, saya pengen bayar motor pakai uang receh supaya ada cerita buat bahan cerita buat cucu saya nanti," ujar pria itu kepada KompasTV.

Menabung uang receh itu pun bukan perkara gampang.

Ia sampai menunggu hampir lima tahun untuk mendapatkan uang sebanyak itu.

Setiap hari, ia pasti memasukkan uang koin pecahan Rp 1.000 rupiah tanpa pernah putus.

Rupanya, Setiadi juga punya cara jitu untuk menahan diri, agar ia tak pernah mengambil uang yang ditabungnya.

"Kaleng cat tempat taruh uang itu saya kasih oli bekas, biar nggak ada yang ngambil koinnya," katanya.

"Soalnya, nabung itu harus terpaksa, kalau tidak seperti itu tak akan jadi menabung. Saya juga pernah menabung di bank untuk biaya kuliah anak, dengan cara menggunting kartu ATM agar uangnya tak pernah saya ambil," kenang Setiadi.

Rupanya, cara itu ia adaptasi dari kelakuan ayahnya.

"Ayah saya setiap pulang dari kali atau sawah, selalu bawa batu satu atau dua buah. Lama kelamaan, kumpulan batu itu bisa buat bangun rumah sendiri," katanya serius.

Belum jelas, jumlah persis uang yang diberikan Setiadi pada dealer motor, ia pun masih menunggu hal itu.

(Tania Natalin Simanjuntak)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved