Rusuh di Tulangbawang: Massa Bakar 56 Motor di Areal PT BNIL

Akibat bentrokan itu, puluhan kendaraan roda dua hangus terbakar maupun hancur.

Tribunlampung/Endra
Ilustrasi: Ratusan warga kampung Agung Jaya dan Bujuk Agung Kecamatan Banjar Margo, Tulangbawang menggeruduk kantor PT BNIL di Banjar Margo, Sabtu (21/11/2015). 

MENGGALA, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bentrokan terjadi antara massa dari Serikat Tani Korban Gusuran PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) dan petugas pengamanan swakarsa, di areal pendudukan lahan oleh warga di PT BNIL Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Sabtu (1/10).

Akibat bentrokan itu, puluhan kendaraan roda dua hangus terbakar maupun hancur. Satu traktor ikut terbakar beserta sebuah mobil yang diduga milik PT BNIL hancur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Saat amuk massa terjadi, Sabtu pagi, kondisi sempat mencekam. Ribuan massa yang mengatasnamakan Himpunan Tani Korban Penggusuran BNIL (HTKPB) mengamuk dan mengobrak-abrik pos PAM swakarsa PT BNIL.

Massa yang tersulut emosi membakar sedikitnya 56 unit sepeda motor berbagai merek milik PAM swakarsa, puluhan tenda dan satu unit traktor milik PT BNIL. Usai melampiaskan emosi, mereka membubarkan diri.

Aksi anarkis tersebut direspons secara serius Polres Tulangbawang. Setelah mendapatkan laporan dan informasi, ratusan personel kepolisian dari berbagai satuan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di lokasi amuk massa yang tak jauh dari pos penjagaan PT BNIL.

Selain mengamankan kondisi, ratusan petugas juga sibuk mengambil barang bukti puing-puing sepeda motor yang dibakar dan mengangkutnya ke dalam truk untuk dibawa ke Mapolres Tulangbawang.

Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, Polres Tuba telah menyiagakan sebanyak 402 personel dengan dibantu dua kompi pasukan Brimob, dua peleton Sabhara Polda Lampung, serta masing masing dua peleton dari Polres Mesuji dan Polres Lampung Tengah.

"Ratusan aparat kepolisian standby mengantisipasi bentrok susulan," kata Sulis, Sabtu.

Dia menyebutkan, peristiwa itu terjadi Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB dan menyebabkan sejumlah tenda PAM Swakarsa dan sepeda motor dibakar massa.

Berdasarkan keterangan koordinator lapangan, kata Sulis, insiden ini dipicu adanya beberapa oknum anggota PAM swakarsa mendatangi tenda yang didirikan warga di lahan PT BNIL. Oknum PA Swakarsa itu kemudian melakukan aksi provokasi.

Hal itu mengakibatkan warga marah. Buntutnya, ribuan masyarakat Kampung Agung Jaya serta Bujuk Agung mengamuk dan melakukan penyerangan.
Kasat Sabhara Polres Tulangbawang AKP Ladi memastikan ratusan personel polisi telah ditempatkan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan maupun bentrok fisik antara masyarakat dengan PAM Swakarsa PT BNIL.

Hingga saat ini, aparat gabungan di lokasi terus berjaga-jaga dan bersiaga mengantisipasi terjadi bentrokan susulan.

Warga Dirikan Tenda

Sebelum terjadi bentrokan ini, sejumlah warga yang tergabung dalam perkumpulan Serikat Tani Korban Gusuran PT BNIL telah mendirikan tenda-tenda di sekitar areal yang diklaim mereka.

Salah satu perwakilan warga yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa masyarakat Kampung Bujuk Agung, Kabupaten Tulangbawang, selama ini menuntut pengembalian lahan plasma. Warga pun menyatakan dukungan atas keputusan Bupati Tuba Hanan A Rozak yang mencabut persetujuan izin alih fungsi lahan dari kelapa sawit menjadi tebu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved