Warga Bandar Lampung Antusias Sambut Gas Bumi PGN
Tahun itu, warga akan menikmati gas bumi dari Perusahaan Gas Negara untuk pertama kalinya
Penulis: Gustina Asmara | Editor: soni
Pertanyaan ini langsung dijawab pihak PGN yang mengatakan kompor gas lama dan selangnya masih bisa digunakan. Sebab, cara kerja penggunaan gas bumi ini sama dengan menggunakna gas elpiji. Nantinya, warga tinggal memasangkan selang kompor gas ke pipa saluran gas bumi yang terpasang di dapur.
Tak hanya itu, lurah juga kembali bertanya, "jika program pemasangan instalasi gratis ini sudah selesai, terus ada warga yang mau pasang lagi, bagaimana?". Pihak PGN pun langsung menjawab bahwa pemasangan 12 ribu sambungan gas bumi ini diberikan gratis dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah. Program pemasangan instalasi gratis ini merupakan program Pemerintah Kota Bandar Lampung.
"Tahun 2014, wali kota Bandar Lampung mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM agar warga Bandar Lampung ini bisa menikmati gas bumi. Sebab, gas bumi ini mengalir dari Sumatera hingga ke Jawa. Namun, warga Lampung hanya dilewati saja. Karena itu, wali kota meminta agar warganya dipasangi instlasi gratis, agar bisa menikmati gas bumi. Karena pemasangan ini gratis, maka pemerintah mengarahkan yang menerimanya adalah warga-warga menengah ke bawah," jelasnya.
Setelah program pemasangan pipa gas bumi gratis ini selesai, maka warga yang akan memasang akan dikenai biaya pemasangan instalasi sekitar Rp 3-4 juta per dapur. Terkecuali, kata Fiandra, Pemkot Bandar Lampung kembali mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pemasangan instalasi gratis lagi.
"Jadi memang 12 ribu sambungan gas ini, tidak semua warga dapat, tidak semua kecamatan dapat. Dari 9 jutaan penduduk Lampung, yang dapat gratis cuma 12 ribu ini saja. Jadi warga sangat beruntung jika mendapatkan sambungan gratis ini," tambah Indah.
Usai lurah, giliran warga yang satu per satu bertanya kepada pihak PGN. Seperti Wahyudi, bapak lima anak ini bertanya, apakah rumah-rumah kontrakan bisa dapat gas bumi ini, sebab banyak warga yang rumahnya ngontrak dan ekonominya sangat terbatas, sehingga sangat membutuhkan gas bumi yang murah ini.
Lalu warga lainnya, Hanafi, dia menanyakan apakah gas bumi ini akan habis atau gasnya mandek, jika mandek bagaimana. Lalu, jika terjadi kebocoran bagaimana? Disusul kemudian Fitri, ibu muda ini bertanya, sambungan pipa gas bumi ini aman tidak. Sebab, di rumahnya banyak anak. Ia khawatir jika nantinya pipa dan meteran ini dimainkan oleh anak-anak.
Lurah juga kembali bertanya, apakah jika pemilik rumah pindah, saluran pipa gas buminya bisa ikut dipindahkan. Pertanyaan-pertanyaan menarik dari warga ini pun satu per satu dijawab oleh pihak PGN. Seperti, untuk rumah kontrakan memungkinkan untuk dipasang instalasi gratis, selama yang mendaftarkan pemilik kontrakan.
Mengenai keamanan pemakaian gas bumi, PGN kembali memutar video. Dalam video dijelaskan, jika warga mencium bau gas, atau meteran berputar sendiri padahal gas tidak dipakai, warga cukup melakukan penutupan keran pipa saluran gas bumi di bagian luar dan dalam, buka jendela, jangan nyalakan api, turunkan listrik, dan hubungai pihak PGN.
"Jika terjadi kebocoran, warga tidak perlu panik. Karena tidak akan meledak, pipa hanya akan menyemburkan api. Jadi bisa gunakan lap basah untuk menutup atau menggunakan alat pemadam api," kata Findra.
Menjawab pertanyaan Fitri, Findra pun mengatakan, pemasangan pipa gas bumi ke rumah warga sangat memperhatikan aspek keamanan. Bahkan saat pemasangan pun, warga akan diminta pendapatnya. Selain itu juga memperhatikan unsur keindahan dalam pemasangan.
Ia juga menjelaskan bahwa pasokan gas bumi sangat besar, sehingga belum akan habis. Menurutnya, baru-baru ini ditemukan cadangan gas bumi terbesar di dunia di Natuna. Cadangan gas itu bisa untuk puluhan tahun kedepan. Pihak PGN juga menjelaskan cara dan prosedur menjadi pelanggan PGN.
Ingin Daftar
Mendengar penjelasan pihak PGN, sebagian besar warga yang hadir mengaku tertarik jadi pelanggan PGN. Haryani misalnya, ia dengan antusias mengatakan, sangat tertarik menjadi pelanggan PGN. Apalagi, kata dia, saudaranya di Palembang ada yang sudah berlangganan. "Pakainya sangat mudah, dan murah," ujarnya dia.
Hal senada diungkapkan Juniarsih, warga RT 03, Kelurahan Sukamenanti Baru. Ia mengaku akan menjadi orang pertama yang mendaftar jadi pelanggan PGN. Menurut dia, selama ini, ia tidak bisa memasang tabung gas elpiji 3 kg yang biasa dipakainya di rumah.