Warga Bandar Lampung Antusias Sambut Gas Bumi PGN
Tahun itu, warga akan menikmati gas bumi dari Perusahaan Gas Negara untuk pertama kalinya
Penulis: Gustina Asmara | Editor: soni
Sebelumnya, gas bumi PGN telah dinikmati 15 industri besar di Lampung, 3 hotel, 2 pembangkit listrik PLN dan 1 SPBG. Di antaranya, Hotel Novotel, Hotel Aston, Hotel Sahid, PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Bumi Menara Internusa, PT Nestle, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Golden Dragon.
Pengalaman Sejak 1974
Gas bumi memiliki peran penting di Indonesia dan di masa mendatang. Potensi gas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan status tahun 2008 mencapai 170 TSCF dan produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF, dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun.
Karena potensinya yang besar, pemerintah melakukan kajian dan menetapkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2010-2025 dan menetapkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional serta memprioritaskan pemanfaatan melalui Kebijakan Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi dalam Negeri.
Terkait dengan pemanfaatan gas bumi untuk domestik, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No 03 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Menteri ESDM menetapkan alokasi gas bumi untuk ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri secara optimal dengan mempertimbangkan ketersediaan infrstruktur dan keekonomian pengembangan lapangan gas bumi.
Selain itu dalam Permen ESDM No 03 Tahun 2010 Pasal 4 dijelaskan bahwa dalam rangka mendukung pemenuhan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri, kontraktor wajib ikut memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dengan menyerahkan sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari hasil produksi gas bumi bagian kontraktor.
PGN sendiri memiliki pengalaman panjang dalam mengelola gas bumi untuk rumah tangga. Sejak tahun 1974, PGN telah menyalurkan gas bumi untuk rumah tangga. Penyaluran pertama kali dilakukan untuk pelanggan rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat. Untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi rumah tangga, PGN sudah meluncurkan program PGN Sayang Ibu. Ini merupakan program penambahan jumlah pelanggan rumah tangga yang terus berlangsung hingga saat ini.
Hingga kuartal I-2016, PGN telah menambah pipa gas bumi sepanjang lebih dari 109 kilometer (km), saat ini totalnya mencapai lebih dari 7.100 km. Jumlah ini setara 76% dari total pipa gas bumi nasional.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso pernah mengatakan, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga. Selain itu, ada juga 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik.
Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua. Pada 2016 hingga 2019, PGN menargetkan penambahan pipa gas 1.680 km serta 110.000 sambungan gas yang diperuntukkan bagi rumah tangga.
Hemat hingga Rp 936 Miliar
Berdasarkan data Kementerian ESDM , dengan 1,3 juta sambungan gas bumi hingga 2018, negara bisa menghemat hingga Rp 936 miliar. Ada dua sumber penghematan. Pertama, penghematan per rumah tangga per tahun yang berpindah dari elpiji 3 kg ke gas alam Rp 180.000 per bulan. Asumsinya, tiap rumah tangga menggunakan tiga tabung LPG per bulan.
Kedua, penghematan dari subsidi per rumah tangga Rp 540.000 per per tahun, dengan asumsi subsidi Rp 5.000 per kg. Dari sini, total penghematan subsidi per keluarga per tahun mencapai Rp 720.000. Dari target 1,3 juta sambungan rumah, yang sudah terbangun sebanyak 204.766 sambungan. Dengan dana APBN setiap tahun hingga 2019, pemerintah akan membangun 900.000 sambungan.
Dari jumlah itu, PGN bertugas membangun 106.627 sambungan dan Pertamina 88.607 sambungan. Sesuai dengan target bauran energi nasional pada tahun 2025, pemerintah ingin menurunkan penggunaan minyak bumi dan meningkatkan penggunaan gas bumi. Salah satu caranya adalah melalui penggunaan Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga.(gustina asmara)