Rombongan Guru dan Siswa TK Berwisata ke Padepokan Dimas Kanjeng
Rombongan guru dan siswa taman kanak-kanak berwisata ke Padepokan Dimas Kanjeng. Apa yang dilihat di sana? Bagaimana ekspresi dari anak-anak?
Lokasinya di daerah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Rumah itu ditempati istri ketiga Taat yang menjadi tersangka otak pembunuhan Ismail Hidayah dan Abdul Gani.
Sayangnya, dua bunker itu kosong atau tidak ada uang maupun perhiasan emas.
Diduga uang atau emas batangan tersebut dikuras kaki tangan Taat sebelum atau sesudah penggerebekan padepokan, Kamis (22/9/2016).
Informasi yang diperoleh SURYA.co.id, penemuan dua bungker itu ditemukan saat penggeledahan pada pekan lalu.
Bungker itu ditemukan di dua kamar tidur bersebalahan dengan ruang tengah. Kamar yang ada itu terlihat berisi satu kasur tanpa ranjang.
Kasur itu tergeletak rapi di atas sebuah karpet hijau yang tergeletak di lantai keramik warna putih.
Dari kecurigaan itu, petugas akhirnya mengambil kasur dan dikeluarkan dari kamar. Lantas karpet hijau yang dipakai menutup itu diambil.
Maka terlihat bersih atau keramik saja. Petugas lantas curiga ada keramik yang bentuknya berbeda di sisi kanan ruang. Di keramik itu kelihatan besi kecil menonjol.
Setelah pengait dari besi itu ditarik, posisinya terbuka dan di bagian bawah terlihat ada kubangan.
Setelah diteliti, panjang kubangan yang ada sekitar 2 meter dengan lebar 1 meter, tinggi bungker sekitar 1,5 meter.
Lantai dan dinding bungker terbuat dari beton. Di dalam bungker tidak ditemukan benda apapun.
Bungker lain ditemukan petugas di kamar lain. Bungker kedua ini juga ditutup karpet hijau yang menempel di permukaan lantai keramik. Ketika dibuka isinya kosong.
Sementara tersangka Taat Pribadi yang diperiksa mulai pukul 11.00 WIB sampai 18.45 WIB.
Reporter SURYA.co.id sempat bertanya kepada Taat saat dia keluar dari ruang penyidikan dengan kondisi tangan terborgol.
Ia hanya menganggukkan kepala menjawab ihwal bungker itu.
Pertanyaan keberadaan bungker itu dilontarkan dua kali dan selalu dijawab dengan anggukan kepala.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Drs RP Argo Yuwono, menjelaskan, penyidik masih menyelidiki.
"Itu masih diselidiki," ujar Kombes Argo. (*)