Sebulan Terakhir, Tiga Warga di Lampura Tewas Gantung Diri

"Data di bagian identifikasi Polres Lampung Utara‎, ada tiga warga yang diketemukan tewas gantung diri,"

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Kompas
Ilustrasi. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Dalam kurun waktu sebulan terakhir, sebanyak tiga orang di Kabupaten Lampung Utara gantung diri.

"Data di bagian identifikasi Polres Lampung Utara‎, ada tiga warga yang diketemukan tewas gantung diri," jelas kepala urusan identifikasi, Polres Lampung Utara, Aipda Suroto, Kamis (27/10).

‎Terakhir, Suroto menjelaskan, warga yang mengakhiri hidupnya adalah Mintarjo (76) warga Dusun Bedeng 9 Desa Ogan Lima Kecamatan Abung Barat.

Dia mengakahiri hidupnya dengan gantung diri di kusen kamar, dengan seutas tali tambang berwarna biru, Rabu (26/10). Ia ditemukan tewas oleh tetangganya sekitar pukul 08.00 WIB.

Dia ditemukan tewas dalam keadaan tergantung, dengan mulut mengeluarkan busa. Di dekatnya ada satu buah kursi plastik warna merah, diduga untuk memanjat.

Adapun tanda ditemukan di korban, keluarnya cairan sperma dari kemaluannya, tidak menggunakan baju dan hanya mengenakan celana pendek. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

Sementara, Sulaiman kepala desa Oganlima, membenarkan salah satu warganya ditemukan tewas gantung diri kemarin. ‎Ia ditemukan pertama kali oleh Fatimah.

Ia melanjutkan, saat itu Fatimah melihat dari luar rumah korban, ada sosok tubuh yang dalam kondisi terduduk. Melihat hal tersebut, dirinya langsung memberitahukan Maryoto dan Sumarto tetangga lainnya, untuk melihat kondisi di rumah korban.

Kemudian Kedua saksi tersebut membuka pintu Rumah Korban ternyata tidak terkunci dan langsung terbuka dan dilihat oleh saksi korban sudah tewas dalam keadaan tergantung dengan seutas tali tambang warna Biru sepanjang dua meter.

Disamping korban tersebut terdapat kursi plastik berwarna merah. Saat ditemukan, terang Sulaiman posisi kaki korban menekuk dilantai.

‎Korban ini, terus Sulaiman, selama ini korban menjalani kehidupan, sebatang kara dan Istri nya tersebut sudah Lama meninggal. "Dia juga anak angkat, tapi gak tinggal bersamanya. Anak angkatnya hidup di Jawa," ujarnya, Kamis (27/10).

Sehari sebelum meninggal Korban Min Tarjo ini sudah meminta maaf kepada tetangganya. Ia juga sudah membeli kain kafan dan papan untuk makamnya tersebut. "Bahkan korban meminta kepada tetangga jika meninggal dunia meminta tolong untuk diurus jenazahnya dikala sudah meninggal dunia,"‎ ujarnya seraya mengatakan, korban mengakhiri hidupnya karena frustasi karena penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Sementara, saat ditemukan tewas polisi menemukan uang sebesar Rp. 1.873.000. Uang itu, diduga untuk mengurus kemungkinan korban meninggal uang tersebut untuk biaya pengurusan jenazahnya," tukasnya.

M. Andriyanto (39) warga ‎Jalan Way Besay RT 05/02 Desa Kalibening Raya Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara (Lampura), ditemukan tewas dalam posisi tergantung di dapur rumahnya, Selasa (18/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diduga bapak dua anak itu depresi karena tidak lagi mendapatkan order sebagai sopir mobil ini, semenjak dua bulan terakhir.

Abdul Karim (31), warga Desa talang Bojong, Kotabumi, Lampung Utara ditemukan gatung diri dalam dapur rumahnya, Selasa (18/10), sekitar pukul 15.00 WIB.

Dugaan sementara korban nekat bunuh diri dikerenakan frustrasi karena menderita sakit yang tak kunjung sembuh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved