Cerita Marwah Daud Cium Tangan Mahaguru Abal-abal Bikin Vijay Ngakak

Peristiwa unik terungkap proses penyidikan kasus penipuan yang melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pemilik padepokan pengandaan uang.

Editor: taryono
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Tujuh mahaguru bentukan Dimas Kanjeng yang bertugas merekrut massa pengajian saat gelar perkara di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (7/11/2016). 

Ia hanya diajak untuk mengikuti acara.

Syaratnya mengenakan jubah hitam.

"Jubah ini milik saya dan yang bikin adalah istri saya," terang kakek 30 cucu ini.

Abdul Karim yang dulunya sebagai kuli batu dan 5 tahun terakhir sudah tidak bekerja, mengaku pernah diajak ke beberapa wilayah oleh Karmawi.

Ia pernah diajak ke Makassar, dua kali ke Probolinggo dan Jakarta.

Perannya mendampingi Taat ketika menemui pengikutnya.

"Saya hanya duduk saja. Terkadang disuruh membaca doa agar selamat. Itu saja," jelas Abdul Karim.

Selama mengikuti kegiatan Taat, uang yang berhasil didapat Abdul Karim totalnya Rp 20 juta.

Selama mengikuti kegiatan road show, ia bersama mahaguru lain dinaikkan pesawat terbang.

Begitu pulangnya juga naik pesawat.

"Waktu di bandara ya sudah ada yang menjemput," terangnya.

Apakah saat dijemput menggunakan mobil mewah? "Nggak, pakai mobil biasa," jelas Abdul karim.

Abdul Karim tak menampik, selama duduk disamping Dimas Kanjeng Taat Pribadi, posisinya diakui sangat terhormat.

Di depan pengikutnya Taat selalu menyebut tujuh orang yang duduk sebelah kanan dan kiri itu sebagai mahaguru.

Berangkat umroh

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved