Fenomena Om Telolet Om
Jadi Favorit Saat Bepergian Jauh, Menhub: Saya Selalu Cari yang Telolet
Bahkan, bus dengan klakson "telolet" menjadi favoritnya, saat bepergian jarak jauh.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Fenomena "om telolet om" menjadi viral masyarakat Indonesia bahkan dunia di media sosial.
Fenomena berawal dari anak kecil di pinggir jalan, yang meminta sopir bus menyalakan klakson dengan bunyi "telolet".
Fenomena "om telolet om" tidak hanya populer di masyarakat saja.
BACA JUGA: "Om Telolet Om" ala Ridwan Kamil, Bus Sampai Tabrak Menara Eiffel, Lihat Videonya
Bahkan, pejabat dalam negeri dan publik figur luar negeri ikut mengomentari fenomena "om telolet om".
Tidak kecuali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ikut mengomentari fenomena tersebut.
Dirinya mengaku sangat menyenangi bus dengan bunyi klakson "telolet".
Bahkan, bus dengan klakson "telolet" menjadi favoritnya, saat bepergian jarak jauh.
Saking favoritnya, Budi Karya Sumadi pasti selalu menggunakan bus dengan klakson "telolet", saat ingin ke Yogyakarta saat berkuliah dulu.
"telolet saya senang sekali. Ceritanya, saya dulu sering naik bus ke Yogyakarta. Saya selalu cari yang telolet," kata Budi Karya Sumadi, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Untuk mengapreasiasi bus klakson "telolet", Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu berinisiatif mengadakan perlombaan khusus klakson "telolet", pada bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP).
Dalam hal itu, Budi Karya kembali menegaskan, pihaknya tidak melarang sopir bus untuk menyalakan klakson dengan bunyi "telolet".
Dirinya hanya mengimbau, agar tidak menyalakan klakson "telolet" di pinggir jalan.
BACA JUGA: Bukan "Om Telolet Om", Maia Estianty: Om Aku Telat Om
"Jadi, nggak mungkin saya melarang. Kalaupun ada pelarangan, itu hanya yang di pinggir jalan," kata Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya, ia meminta kepada sopir bus agar tidak menyalakan suara klakson "telolet", saat kendaraan berjalan di jalan raya.
Menurut Budi Karya Sumadi, jika menyalakan di jalan raya, hal itu dapat mengagetkan pengendara lain. Sehingga, kecelakaan bisa terjadi.
(Achmad Fauzi)