Rumah Mewah Dirampok
Alasan Sepele Komplotan Ramlan Butar Butar Berakhir dengan Perampokan Sadis di Pulomas
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah melakukan konfrontasi terhadap dua pelaku perampokan
Saat tengah berkeliling itu, Ramlan kebetulan melihat ada orang yang keluar dari rumah korban Dodi Triono.
"Setelah itu, pelaku berhenti di depan rumah korban Dodi, mengecek pintu pagarnya tak terkunci dan terbuka."
"Sambil memperhatikan sekitar, Ramlan menyuruh YP, yang kini menjadi DPO itu, masuk ke ke rumah korban pertama kali," tutur Raden Prabowo Argo Yuwono.
Ternyata, pintu pagar tidak terkunci.
Setelah pasti kondisi sekitar sepi, beber Argo, Ramlan dan Erwin pun menyusul YP.
Sedangkan, Alvin BS menjaga mobil yang dibawanya.
Saat ketiga orang pelaku itu masuk ke dalam rumah korban Dodi, kasus perampokan sadis pun terjadi.
YP memaksa pembantu Dodi menunjukkan kamar Dodi.
Setelah tahu ada di lantai dua, YP membongkar lemari korban.
Mereka pun menyekap seisi rumah di kamar mandi yang berukuran kecil.
Setelah puas mengacak-acak rumah korban Dodi, kawanan rampok sadis itu pun pergi meninggalkan korban begitu saja, di kamar mandi dengan kondisi gelap.
"Baru setelah 19 jam setelah olah TKP, setelah kami berhasil mengevakuasi korban selamat, kami berhasil menangkap dua pelaku di Bekasi, Ramlan dan Erwin."
"Malamnya, kami berhasil lagi menangkap Alvin BS," tuturnya.
Kini, polisi pun tengah memburu YP yang telah dijadikan sebagai DPO itu.
Polisi bahkan sudah mengultimatum YP untuk segera menyerahkan diri.
Foto pelaku pun sudah diterbitkan dan disebarkan di selebaran DPO.
Polisi berharap masyarakat pun turut membantu, bila melihat pelaku di mana pun berada.
"Kami sudah masukan ke medsos juga tentang DPO pelaku itu. Masyarakat yang melihat harap segera melapor ke polisi," kata Raden Prabowo Argo Yuwono.