Isbedy Cs Ogah Hadir karena Panitia Munsi 2 Dinilai Inkonsisten
Panitia Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) 2 dinlai inkonsisten. Buntutnya, sejumlah sastrawan yang lolos seleksi karya (buku sastra) me
Penulis: Beni Yulianto | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung, Beni Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Panitia Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) 2 dinlai inkonsisten. Buntutnya, sejumlah sastrawan yang lolos seleksi karya (buku sastra) memboikot dengan tidak hadir.
Munsi 2 yang ditaja Pusat Pembinaan, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbubud) RI sejatinya akan digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 18-20 Juli 2017.
Ketidakkonsisten panitia adalah tak adanya biaya transportasi peserta dari daerah masing-masing ke tempat acara. Padahal, pengumuman awal bahwa peserta yang lolos seleksi kurator melalui karya buku akan didanai transportasi ke Jakarta.
Sejumlah sastrawan yang diundang menyatakan tidak akan hadir. Semetara lainnya tetap hadir meski harus menggadai atau menjual barang berharganya.
Sementara Isbedy Stiawan ZS, Sosiawan Leak, Tjahjono Widarmanto, Iyut Fitra, Suyadi Saan, Darman Moenir, Marhalim Zaini, dan lain-lain menempuh jalur membuat petisi yang akan ditujukan kepada Kemendikbud RI dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dh Pusat Bahasa).
“Kami kecewa pada panitia yang tak konsisten dengan janjinya. Selain itu, tak adanya penjelasan kepada peserta yang lolos seleksi. Rasanya minta maaf saya tak cukup,” tandas Isbedy Stiawan ZS, sastrawan Lampung, dihubungi di Bandar Lampung, Rabu (12/7/2017) siang.
Dia mendesak panitia tetap konsisten, bukan sebaliknya mengganti peserta yang tak hadir kepada sastrawan yang mau datang tanpa dibiayai. “Mereka diundang sebagai pengganti, saya duga tak melalui seleksi karya. Jadi lucu kan?” imbuh Isbedy. (rilis)