Liputan Khusus Tribun Lampung

Warga Bandar Lampung Gali Sumur Bor hingga 70 Meter

sebagian warga harus memperdalam sumur bor mereka yang tak lagi berair. Bahkan, ada yang melakukannya lebih dari sekali hingga kedalaman 70 meter.

Penulis: Romi Rinando | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG CETAK

"Saya tidak ingat berapa pastinya. Tapi yang pasti, sudah puluhan juta," tutur Suhamad.

Seorang pembuat sumur bor, Heri (39) mengatakan, biaya pengeboran sumur tergantung kedalaman dan mesin pompa.

Untuk kedalaman sampai 75 meter, biayanya sekitar Rp 5 juta. Tetapi jika turut membeli mesin pompa, biayanya bisa mencapai Rp 10 juta.

"Sekarang ini, di daerah perbukitan seperti Kemiling, (pengeboran sumur) bisa sampai 75 meter. Sekarang sudah susah dapat air di kedalaman 15 meter," terang Heri.

Turun Satu Meter

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila), M Zein Kadir mengatakan, tinggi muka air tanah dalam di Bandar Lampung telah mengalami penurunan sebanyak satu meter setiap tahun.

Pada 2002, tinggi muka rata-rata air tanah dalam masih 15 meter.

"Pada 2017 ini, tinggi muka air tanah dalam rata-rata sudah 30 meter. Memang, itu tidak sama di setiap titik. Ada yang lebih tinggi, ada yang lebih rendah. Tetapi, rata-rata segitu," ungkap Zein.

Air tanah dalam umumnya diambil menggunakan sumur bor.

Zein mengatakan, air tanah dalam berada di lapisan bawah dari air tanah dangkal.

Karena ketinggiannya, keberadaan air tanah dangkal sangat dipengaruhi hujan.

"Kalau sumur-sumur biasa, itu mengambil air tanah dangkal. Di Bandar Lampung sekarang, bisa dihitung yang masih ada sumur biasa. Karena, airnya juga sudah tidak ada, dan sangat dipengaruhi hujan. Banyaknya sekarang memakai sumur bor," jelas Zein.

Sementara, air tanah dalam selalu tersedia. Pada 2002, Zein mengungkapkan, debit air tanah dalam masih sebanyak 11 juta meter kubik.

Hal itu merupakan hasil penghitungan dari ketinggian 15 meter hingga 200 meter di bawah tanah.

"Sekarang tentu sudah lebih sedikit karena tinggi mukanya saja sudah mengalami penurunan," terang Zein.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved