Tawarkan Air Kelapa Muda, Siswa SMA Ini Malah Dihabisi, Otak Pelakunya Sangat Tak Disangka-sangka

Tawarkan Air Kelapa Muda, Siswa SMA Ini Malah Dihabisi, Dua Pelakunya Sangat Tak Disangka-sangka.

Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Heribertus Sulis
Bangkapos/Deddy Marjaya
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tawarkan Air Kelapa Muda, Siswa SMA Ini Malah Dihabisi, Dua Pelakunya Sangat Tak Disangka-sangka.

Misteri pembunuhan yang menewaskan seorang siswa SMA yang sempat menawarkan air kelapa muda akhirnya terpecahkan.

Baca: Ngepel Lantai di Depan 3 Pembantu, Artis Super Kaya Ini Ternyata Tak Cuma Ngomel, Tebak Siapa?

Tim gabungan Polsek Kedaton bersama Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus dua tersangka pasangan suami istri (pasutri) yang diduga merupakan pelaku pembunuhan Merdy Irawan (17) di Jalan Kapten Abdul, Rajabasa, Bandar Lampung waktu lalu.

Merdy Irawan ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah kamar indekos di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung, Minggu (24/9) malam.

Menurut Nirwana (50) pemilik kos tempat jenazah korban ditemukan, Merdy adalah pelajar di SMA Mutiara, Natar, Lampung Selatan.

Jenazah Merdy awalnya ditemukan oleh Murni, sesama penghuni kos, sekitar pukul 18.00 WIB.

Awalnya, Murni mencium bau tak sedap dari kamar sebelahnya. Pemilik kos beserta warga lantas membuka kamar tersebut.

Baca: Korbankan Status PNS lalu Kalah di Pilkada DKI, Begini Nasib Calon Wagub Sylviana Murni Kini

Di sana warga menemukan Merdy sudah tewas bersimbah darah.

Sementara penghuni kamar kos, tempat jenazah korban ditemukan, Agus dan Vita hingga kini masih menghilang.

Baca: Mewah dan Romantis Banget! Cucu Ganteng Presiden Soeharto Lamar Kekasih yang Jadi Pacarnya Sejak SMA

"Rumah kos itu dihuni oleh Pak Agus dan Vita beserta keluarga. Pas ditemukan (ada mayat) kondisi rumah kosong (penghuninya pergi). Jadi hanya ada jenazah Merdi saja di sana," katanya, Minggu malam.

Siapa pelakunya?

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono menggelar ekspose perkara pembnuhan pelajar SMA di Mapolresta, Selasa (17/10/2017).
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono menggelar ekspose perkara pembnuhan pelajar SMA di Mapolresta, Selasa (17/10/2017). (Tribunlampung.co.id/Muhamad Heriza)

Pelaku pembunuhan terhadap Merdy berhasil dibekuk polisi.

Keduanya tak lain adalah pasangan suami istri bernama Agus Nawi (23) dan Ritalia Eviyana (20).

Baca: Anies Baswedan Pidato Soal Pribumi Bikin Gaduh Dinilai Rasis, Inilah Transkrip Lengkapnya

Keduanya merupakan warga Desa Tanjung Jati, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Agus ditembak polisi karena melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, dua pelaku tersebut adalah pasangan suami istri.

"Salah satu tersangka terpaksa kami lumpuhkan dengan tembakan," ujar Murbani didampingi Kapolsek Kedaton Komisaris Bismark saat menggelar kasus di Mapolresta, Selasa, 17 Oktobet 2017.

Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita satu buah baju kaos warna hitam, jaket kulit warna coklat warna biru, celana jeans warna coklat, pakaian tersebut meruapakan milik korban.

Selanjutnya, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna Biru tanpa plat, satu buah ponsel mrek Advan, satu lembar karung warna putih, satu gulung kabel listrik, dan satu buah palu bergagang besi warna hitam.

Sebelumnya, Merdy Irawan (17) warga Jalan Indra Bangsawan, ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah kamar indekos di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung, Minggu 24 September 2017.

Menurut Nirwana (50) pemilik kos tempat jenazah korban ditemukan, Merdy adalah pelajar di SMA Mutiara, Natar, Lampung Selatan.

Jenazah Merdy awalnya ditemukan oleh Murni, sesama penghuni kos, sekitar pukul 18.00 WIB. Awalnya, Murni mencium bau tak sedap dari kamar sebelahnya.

Pemilik kos beserta warga lantas membuka kamar tersebut. Di sana warga menemukan Merdy sudah tewas bersimbah darah. 

Warga yang curiga dengan kasus tersebut lantas menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan penemuan mayat.

Jenazah Merdi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) untuk keperluan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Pantauan di lokasi, tim forensik masih mengumpulkan barang bukti di TKP.

Hasbullah, warga sekitar mengatakan, awalnya warga curiga dengan bau busuk yang berasal dari salah satu kamar indekos.

"Tadi sore itu sekitar pukul 15.00 WIB, ada bau yang tidak sedap ketika saya melintas di kosan itu. Ternyata ada mayat," katanya.

Sementara itu, petugas Instalasi Forensik RSUDAM Amri Tua Manik mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, kata dia, korban mengalami luka parah di beberapa bagian.

"Ada luka terbuka di bagian leher dan kepala sisi kiri. Diduga dari senjata tajam," jelasnya.

Masalah sepele

Pasangan suami istri tersangka pelaku pembunuhan terhadap Merdi pelajar SMA Natar
Pasangan suami istri tersangka pelaku pembunuhan terhadap Merdi pelajar SMA Natar (Tribunlampung.co.id/Muhamad Heriza)

Peristiwapembunuhan pelajar SMA Natar beberapa waktu lalu, ternyata dilatari masalah sepele.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitonomengutarakan, berdasar hasil pemeriksaan sementara kedua tersangka, Agus dengan Ritalia saling mengenal dengan Merdi, korban pembunuhan.

"Bahkan korban dengan kedua tersangka kerap ngobrol bareng di tempat kos-san yang dihuni kedua tersangka di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa," kata Murbani di Mapolresta, Bandar Lampung, Selasa,17 Oktober 2017.

Disinggung motif mengapa kedua tersangka membunuh korban, Murbani menyebut, motifnya dilatarbelakangi sakit hati.

"Sakit hati pelaku, karena korban tidak membantunya ketika terjadi keributan di wilayah Natar. Pengakuan pelaku saat itu, dirinya hendak ribut dengan seseorang namun korban tidak membantunya," kata Murbani.

Pasca kejadian, pelaku cerita kepada istrinya. Mendengar cerita sang suami (Agus), lantas timbul dibenak Ritalia ide untuk merencanakan membunuh dan menguasai sepeda motor milik korban,.

"Jadi, istri tersangka adalah otak perencana pembunuhan, sedangkan suaminya merupakan pelaku eksekutor," ujarnya.

Setelah membunuh korban, lalu keduanya melarikan diri dengan membawa kabur sepeda motor milik korban ke wilayah Kabupaten Way Kanan.

Sempat Tawarkan Air Kelapa

KAPOLSEK Kedaton Komisaris Bismark membenarkan ada penemuan mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan.

Menurutnya, korban diperkirakan sudah tidak bernyawa sekitar dua hari lalu.

Bismark mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa korban sempat menawarkan air kelapa kepada penghuni indekos lainnya.

Setelah korban meminum air kelapa itu, ia lalu menyetel musik.

"Suara musiknya keras sehingga dirasa mengganggu penghuni indekos lainnya. Sehingga terjadilah pembunuhan itu," jelas Bismark, Minggu (24/9).

Meski begitu, Bismark mengatakan, masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut.

Sepeda motor yang sehari-hari dipergunakan oleh korban juga turut hilang. 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved