Kisah Perjuangan Pemuda Pringsewu Berdayakan Kaum Ibu Lewat Batik

Fitri Amin Bukhori berjuang memberdayakan ibu-ibu di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dengan batik

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
ist
Fitri Amin Bukhori 

Tidak sampai disitu, Pi'i mengupayakan dengan bapak-bapak membagikan kemampuan berkreatifitas.

Namun, hasilnya pun sama. Kemudian, Pi'i pun beralih kepada kelompok ibu-ibu untuk membuat kerajinan tangan.

Para ibu-ibu ini pun senang memiliki kegiatan sehingga Mas Pi'i menawarkan untuk membuat batik.

Awalnya, para ibu ini diajak belajar membuat batik tulis.

Dalam prosesnya, disarankan hasil batik itu hanya dikenakan untuk keluarga sendiri masing-masing.

Lambat laun, kelompok ini pun berkembang dan produktif. Bahkan pesanannya pun datang dari luar daerah Pringsewu dan Lampung.

Selanjutnya, Mas Pi'i berpindah tempat tinggal yang tidak lain rumah sendiri berkontruksi bata merah di wilayah Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu.

Mas Pi'i yang selalu menginginkan dirinya berguna bagi lingkungan tempat tinggalnya akhirnya menghimpun para ibu di sekitarnya untuk belajar membatik.

Rumah tinggalnya pun ia desain menjadi galeri dan bengkel kerja.

Bengkel kerja untuk praktik membatik dan berketrampilan, sedangkan ruang galeri untuk memajang hasil ketrampilan tersebut.

Mas Pi'i berbagi peran dengan istrinya, Kunti Alfiah (34) yang lebih mengurus galeri dan promosi produk kerajinan.

Sedangkan Mas Pi'i lebih pada pendidikan dan pembinaan kelompok serta memproduksi kerajinan batik.

Kelompok Mas Pi'i ini pun telah menghasilkan ikon batik lukis yang menambah keanekaragaman batik di nusantara.

Batik lukis produk Ramones Art Batik Pringsewu pun sudah terkenal. Bahkan istri Gubernur Lampung Aprilani Yustin Ficardo sudah mengenakan batik lukis Mas Pi'i.

Tidak hanya itu, Bupati Pringsewu Sujadi bersama istri dan Waki Bupati Fauzi bersama istri juga mengenakan batik lukis Mas Pi'i di Hari Batik Nasional kemarin.

Mas Pi'i hanya berprinsip dengan apa yang telah dia lakukan itu sebagai pengabdian terhadap masyarakat atas ilmu yang dimiliki.

"Berbagi ilmu yang bisa diterapkan, seni rupa adalah ilmu skill yang kita bagi supaya orang yang tidak mempunyai keahlian jadi punya keahlian," tutur bapak dua anak ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved