Terkuak Fakta Mengejutkan Penemuan Mayat Sopir Anggota DPRD di Bandara, Lakban hingga Racun Serangga

Pemeriksaan autopsi sedang dilakukan (tadi malam). Apakah ada luka-luka, termasuk penyebab pasti kematian korban nanti akan diketahui

Tribun Pekanbaru
korban tewas di mobil 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jumat, 20 Oktober 2017, sore warga dihebohkan dengan penemuan jasad seorang pria di dalam mobil yang terparkir di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru.

Dari kartu identitas yang ditemukan, pria itu bernama Firzha Hendratno (22), asal Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Baca: Sudah Tunangan Siap Nikah, 6 Selebriti Ini Malah Gagal Nikah, Ada yang Diputus Cuma Lewat SMS

Belum diketahui pasti penyebab tewasnya pemuda tersebut.

Saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Jasad Firzha Hendratno (22), pria yang ditemukan tewas di dalam mobil di area parkir B3 Bandara SSK II langsung dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau.

Jasad korban selanjutnya diautopsi oleh tim identifikasi forensik.

Baca: Inilah Kebiasaan Makan 12 Orang Super Tajir Dunia, Ada yang 40 Tahun Kecanduan Kentang

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Tribun Pekanbaru dari penemuan mayat Firzha Hendratno:

1. Kronologis Penemuan

Muhammad Raiyan selaku Supervisor Parking Area Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru saat ditemui Tribun Pekanbaru di kantornya, menjelaskan perihal kronologis penemuan sesosok jasad seorang pria di dalam mobil.

Disebutkan Raiyan, awalnya ada sekelompok anak-anak yang melapor ke petugas parkir yang tengah patroli sekitar pukul 15.00 WIB.

"Pak pak, ada orang mati di dalam mobil. Lalu petugas kami mencoba melihat dan saat itu ternyata sudah ada polisi," kata dia.

Baca: Masih Muda Jadi Menantu Siti Nurhaliza, Begini Nasib Artis Cantik Indonesia Tinggal di Malaysia

2. Tercium Bau Busuk

Mobil Kijang Innova dengan nomor polisi BM 1130 LT tempat ditemukan jasad korban itu tercatat masuk ke bandara Kamis, 19 Oktober 2017, sekitar pukul 09.34 WIB.

Saat jasadnya ditemukan, mobil sendiri dalam keadaan mati.

"Ketika pintu mobil dibuka memang tercium bau busuk," ungkap Raiyan.

3. Leher Terlilit Lakban Saat Ditemukan

Berdasarkan fakta laporan kepolisian yang diterima tribunpekanbaru.com, saat ditemukan leher korban dalam kondisi terlilit lakban putih.

4. Ditemukan Botol berisi cairan racun serangga

Dari lokasi, polisi yang melakukan pemeriksaan juga menemukan satu botol air mineral.

Kemudian ditemukan juga buku diari atau catatan, satu unit handphone, dompet korban.

Dalam dompet tersebut berisi KTP, SIM milik korban. Dalam botol tersebut berisi cairan racun serangga.

5. Gunakan mobil rental

Pada Rabu, 18 Oktober 2017, korban yang bernama Firzha Hendratno membawa atau merental mobil milik Jayanto Idris (saksi) yang berada di Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai.

Tiga hari korban membawa mobil namun tidak dikembalikan.

Saksi kemudian meminta bantuan sepupunya untuk melakukan check GPS.

Diketahuilah bahwa mobil saksi yang dipakai korban terakhir check GPS diketahui berada di Bandara Sultan Syarif Kasim SSK II Pekanbaru.

Pada hari Jumat, 20 Oktober 2017 siang saksi bersama rekannya menuju bandara.

Ternyata mobil tersebut ditemukan.

Saat saksi mengecek dan mengintip kedalam mobil lewat kaca ditemukan keberadaan korban dengan kondisi tidak bergerak dan leher dililit lakban di kursi supir.

 6. Korban ternyata Sopir Anggota Dewan Riau Asal Inhil

Beberapa bulan terakhir ini, Firzha Hendratno (22) diketahui sibuk melaksanakan aktivitasnya sebagai supir Anggota DPRD Provinsi Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga asal Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yaitu Abdul Wahid.

“Dia kerja di kantor PKB Provinsi, kebetulan dia ikut sama bang Wahid,” ujar Rahmadi Abdillah abang angkat Firzha saat ditemui Tribun Pekanbaru, Jumat, 20 Oktober 2017.

 7. Dikenal baik

Alamat Firzha yang tertera di KTP nya yaitu, Jalan M. Boya Lorong Cempedak Nomor 09, RT/RW 003/011, sejatinya bukanlah alamat asli keluarga Firzha, melainkan alamat orang tua angkat Firzha.

Hal ini diutarakan oleh Rahmadi abdillah, penghuni rumah tersebut saat dikunjungi Tribun Pekanbaru sesaat setelah ditemukannya jasad Firzha.

Pria yang akrab disapa Dodi ini menjelaskan, Firzha merupakan teman adiknya yang sudah lama tinggal bersama mereka, lebih tepatnya sejak Firzha duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Dia tu sebenarnya sering main disini sama adik saya, hingga akhirnya di numpang disini, dari dulu emang di sini. Karena mau ikut tes TNI, dia numpang KK disini, KTP memang disini. Zaman SMA sudah tinggal disini, jadi sudah kayak adik angkatlah, begitu juga sama orangtua juga sudah kayak anak angkat,” ujar Dodi.

Menurut Dodi, Firzha sendiri juga tergolong anak yang baik dan tidak banyak masalah, oleh karena itu dirinya mengaku sangat terkejut dengan apa yang menimpa Firzha.

 8. Tidak tinggal bersama keluarga

Mengenai orangtua kandung Firzha, Dodi mengaku tidak tau pasti keberadaannya dimana saat ini, begitu juga masalah apa yang terjadi antara Firzha dan keluarga sehingga Firzha lebih memilih tinggal bersama keluargan Dodi sejak SMA.

“Kemarin orangtuanya tinggal di lorong sebelah, tapi sudah pindah tak tau dimana, kabarnya dekat Sungai Beringin. Apa sebabnya di tak tinggal sama orangtuanya juga tak tau. Karena itu sejak SMA dia tinggal disini, ya udah dibiayai sama bapak,” tukasnya lagi.

 9. Kerja sambilan jadi sopir

Abdul Wahid yang dikonfirmasi tribunpekanbaru.com mengaku bahwa terakhir kali komunikasi dengan korban Firzha sebulan yang lalu.

"Ya memang saya beberapa kali minta tolong kepada korban untuk mengantar saya ke Tembilahan. Karena sopir saya Sabtu dan Minggu tidak bisa mengantar," terang Abdul Wahid kepada tribunpekanbaru.com.

Namun menurut Anggota DPRD Riau ini ia tidak komunikasi langsung dengan korban ketika meminta tolong untuk diantarkan ke beberapa tempat.

"Biasanya saya minta tolong sama sopir saya untuk menghubungi korban. Jika korban tidak punya kegiatan saya minta tolong," ungkap Abdul Wahid.

Sosok korban sendiri menurut Abdul Wahid adalah seorang yang baik.

"Dalam beberapa kesempatan saya ngobrol di dalam mobil. Nah saat mengantar saya korban selalu ngajak singgah untuk salat," ungkap Abdul Wahid.

Korban selama ini memang kerap nongkrong di kantor PKB di Pekanbaru.

"Korban kan mahasiswa juga. Jadi sambilan itu juga bantu bawa mobil," ujar Wahid.

 10. Jenazah di autopsi

Jasad Firzha Hendratno (22), pria yang ditemukan tewas di dalam mobil di area parkir B3 Bandara SSK II langsung dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau.

Kepala Sub Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kasubbid Dokkes) Polda Riau, Kompol Supriyanto, pada Rabu malam tadi saat ditemui Tribun di rumah sakit Bhayangkara mengatakan, jasad korban diterima sekitar pukul 17.00 WIB sore.

"Pemeriksaan autopsi sedang dilakukan (tadi malam). Apakah ada luka-luka, termasuk penyebab pasti kematian korban nanti akan diketahui," kata dia.

Pemeriksaan autopsi sendiri sudah disetujui oleh pihak keluarga.

Jasad korban selanjutnya diautopsi oleh tim identifikasi forensik.

 11. Penyebab Kematian

Penyebab kematian Firzha belum diketahui secara pasti.

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Jenazah korban juga sudah dilakukan autopsi.

Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi melalui Kanit Reskrim AKP Sihol Sitinjak, Jumat, 20 Oktober 2017 malam tadi mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan rekaman CCTV Bandara SSK II.

"Kita sedang berkoordinasi dengan pihak Bandara untuk bisa dilakukan pengecekan CCTV di sekitaran parkiran mobil," kata dia.

Tak hanya itu, Sihol menyebutkan, pihaknya juga akan mengecek rekaman
Untuk mengecek CCTV di pintu masuk Bandara.

"Semoga dengan pemeriksaan CCTV ini juga bisa memberi petunjuk bagi kita untuk melakukan penyelidikan," ujar dia.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved