Kisah Miris Gadis yang Disiksa Warga karena Dituduh Penyihir
Kisah Miris Gadis yang Disiksa karena Dituduh Penyihir. Seorang gadis berusia enam tahun
Menurut Eves, kepolisian dan hukuman yang lebih keras saja tidak akan mengakhiri kekerasan terkait isu sihir di Papua Nugini.
Ironisnya lagi, “Polisi di Papua Nugini juga sama-sama percaya bahwa terdakwa bersalah seperti yang dituduhkan,” tambah Eves.
Lebih dari itu, ia menegaskan bahwa yang bisa mengubah ini semua adalah inisiatif dan tekonlogi di akar rumput.
Upaya pencegahan kekerasan berbasis isu sihir juga dilakukan oleh dokter-dokter di Papua Nugini.
Ia menyontohkan, di Provinsi Simbu yang disebut sebagia pusat kekerasan terkait sihir, dokter-dokter di sana membantu kerabat orang-orang yang meninggal memahami penyebab medis kematian mereka.
Baca: Viral Foto Plang Dokter Berjiwa Sosial, Ternyata Ada 4 Nama Lainnya, Ini Daftarnya
Secara tidak langsung, ini adalah upaya mencegah terjadinya penyiksaan terkait isu sihir.
Misionaris seperti Lutz juga melatih sukarelawan untuk memberi wejangan terkait isu ini di pemakaman-pemakaman dan meningkatkan alarm melalui pesan teks atau media sosial saat sebuah perburuan penyihir akan terjadi.
Bulan lalu di kota terbesar kedua di Lae, Papua Nugini, para saksi memasang foto tertuduh penyihir di Facebook yang diserang massa.
Polisi lalu bersiaga dan menyelamatkan tertuduh itu, yang seorang perempuan, sebelum ia benar-benar dihabisi.
Eves juga merekomendasikan standarisasi hukuman denda untuk mencegah tuduhan sihir.
“Di Provinsi New Ireland, saya tahu jarang terjadi tuduhan sihir karena orang-orang sangat takut dibawa ke pengadilan desa dan digugat karena menyebar fitnah,” tutupnya. (Intisari Online/Moh Habib Asyhad)
Artikel ini telah dipublikasikan di Intisari Online dengan judul "Kisah Gadis 6 Tahun yang Selamat dari Siksaan Selama 5 Hari karena Dituduh sebagai Tukang Sihir"