Tak Menyangka Ternyata Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Ini Jago Melukis
Selain politisi yang matang di dunia birokrat, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri rupanya juga seorang seniman.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
“Kalau hari libur atau malam sedang tidak bisa tidur, ke belakang melukis. Sebenarnya menyelesaikan lukisan tidak lama juga, kadang kalau lagi Mood (semangat) sehari selesai. Yang paling susah ini finishingnya, pegel duduk terus,” katanya.
Bachtiar merupakan sosok pelukis yang hobi dengan gambar-gambar abstrak.
Lukisan jenis ini, kata dia, tidak gampang untuk diterjemahkan. Masing-masing yang memandangnya bisa menerjemahkan berbeda.
“Kalau lukisannya aliran lukisan abstrak. Jadi, kalau melihat lukisannya semua orang memiliki perspektif masing-masing,” jelasnya.
Baca: Live Streaming Liga Champions Barcelona Vs Sporting CP - Blaugrana Duduk Santai di Puncak
Bachtiar yang semula mengeluarkan beberapa contoh lukisan, kemudian mengajak untuk melihat langsung sudut ruangan berukuran sekitar 3x4 meter di rumah dinas sebagai markasnya melukis.
Di ruangan ini, peralatan melukis, cat, kanvas dan kuas bertebaran. Bachtiar juga menjanjikan suatu hari untuk melukis bersama dengan awak media.
“Kapan-kapan kalau santai, kita melukis bersama ya,” ujarnya.
Saat ditunjukkan apa makna sebuah lukisan berukuran besar, dengan warna dominan merah, biru dan kuning, apakah ada kaitannya dengan situasi politik Lampung jelang Pilgub saat ini? Bachtiar hanya tersenyum.
Baca: Live Streaming Liga Champions Manchester United vs CSKA Moscow - Akankan Setan Merah Tergusur?
Nama Bachtiar di peta politik memang sedikit meredup pasca ia digantikan oleh adik kandung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Zainudin Hasan dari tahta ketua DPW PAN Lampung.
Bachtiar pun seakan menahan diri dari dunia politik. Meski, sejumlah politisi PAN seperti Saad Sobari, Heri Agustianegara, terlihat kerap menemani Bachtiar di luar acara kedinasan.
Meski demikian, rumor majunya kembali Ridho–Bachtiar jilid II masih sesekali terdengar. Namun, sore itu Baachtiar enggan berbicara politik.

“Sekarang kita tidak ada bicara politik. Ngopi saja, sama pisang goreng khas rumah dinas ini, rasanya berbeda pasti ketagihan,” kelakarnya.