Anak Muda Ini Rela Tinggalkan Bangku Kuliah di ITB demi Mengurus Adiknya

Setelah orang tuanya meninggal dunia, Muhammad Izhak (22) terpaksa berhenti kuliah dari jurusan Teknik Kimia di ITB.

Editor: Safruddin
Kompas.com
Muhammad Izhak dan adik bungsunya 

Izhak memenuhi kebutuhannya dan adik-adiknya dengan menjual gula aren.

Air nira diolah menjadi gula aren, dicetak dengan tempurung kelapa, dan dibungkus menggunakan plastik.

Setelah itu, Izhak menjual gula aren ke pedagang perantara yang datang ke rumahnya.

Dalam sebulan ia bisa memperoleh sekitar Rp 200.000.

Meski pendapatan tak sebanding dengan kebutuhan, Izhak masih mampu membiayai kuliah adik perempuan keduanya, Hasnawati.

Kini, Hasnawati masih menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Selain menjadi kakak, Izhak kini juga berperan sebagai ayah dan ibu untuk 9 adiknya.

Si bungsu, Chaerul yang masih berusia 1,7 tahun kerap menangis mencari orang tuanya. Namun, Izhak dapat menenangkan Chaerul dengan memeluk atau menggendongnya.

Izhak juga sering bekerja di kebun peninggalan almarhum ayahnya, ketika sedang tidak menggendong Chaerul.

Ia berharap mendapat pekerjaan tambahan untuk menghidupi keluarganya, termasuk kebutuhan biaya pendidikan adik-adiknya kelak.

Selain itu, ia juga masih ingin melanjutkan kuliahnya, meski tidak di ITB lagi. Izhak berjanji akan kuliah lagi, setelah Chaerul sudah bisa ditinggal dirinya.

"Adik saya ini suka rewel dan tidak semua orang bisa akrab dengannya. Kalau saya harus kuliah, itu artinya saya harus meninggalkan adik saya lagi," katanya. (Kontributor Junaedi/Kompas.com)

Berita Ini Sudah Tayang di Kompas.com berjudul: Kisah Izhak Korbankan Kuliahnya di ITB Demi Mengurus 9 Adiknya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved