7 Fakta Pelajar SMP Bunuh Diri Melompat dari Jembatan 20 Meter ke Sungai, Nomor 5 Bikin Kaget

7 Fakta Pelajar SMP Bunuh Diri Melompat dari Jembatan Sungai, Nomor 5 Bikin Kaget

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Surya
pelajar smp bunuh diri 

Pihak sekolah ingin mengklarifikasi soal surat itu. Sekolah ingin memastikan apa benar surat itu dikirim oleh orangtua AW atau bukan.

"Senin itu juga kami buat surat undangan untuk orangtua AW. Suratnya kami titipkan ke siswa lain. Kami minta orangtua siswa datang ke sekolah pada Selasa (9/1/2018) pukul 10.00 WIB untuk mengklarifikasi surat itu," kata Heri Sasmito, Rabu (10/1/2018).

Menurutnya pihak sekolah tidak gegabah dalam menyikapi surat itu.

Artinya, sekolah tidak langsung menegur AW. Tetapi, sekolah memanggil dulu orangtua AW untuk klarifikasi.

"Hasil klarifikasi ke ibunya, ternyata surat itu bukan dari ibunya," ujar Heri.

5. Korban Terlihat Ceria Sebelum Bunuh Diri

Menurutnya, ketika orangtuanya datang, AW masih terlihat ceria.

AW sempat menyambut ibunya yang datang ke sekolah bersama adiknya.

AW dan ibunya sempat bersama-sama masuk ke ruang BK.

Lalu guru BK meminta AW keluar dulu. Guru BK berbicara dengan orangtua AW.

Saat keluar ruang BK, AW masih terlihat ceria. Dia sempat ngobrol bersama beberapa guru di sekolah.

Tetapi, setelah itu, AW keluar dari sekolah. AW berjalan menuju ke timur.

Ada warga yang melaporkan hal itu ke sekolah.

Pihak sekolah memerintahkan guru untuk mengejar AW.

Ternyata AW sudah berada di jembatan kereta api di atas Sungai Brantas.

6. Isi Surat Yang Diduga Palsu

Surat yang diterima guru bimbingan konseling (BK) SMPN 3 Srengat mengungkap adanya perilaku tak biasa yang dilakukan AW, siswa setempat yang nekat bunuh diri terjun ke Sungai Brantas, Selasa (9/1/2018). 

Surat itu mengatasnamakan ibu AW, WU (inisial) dan ditujukan ke Wakasek Kesiswaan dan guru BK.

surat
surat ()

Begini isi lengkap surat keluhan itu :
"Asalamualaikum Warahmatullai WB... Dengan hormat dengan datangnya surat ini saya ingin memberitahukan permasalahan anak saya di lingkungan keluarga dan masyarakat yang bernama AW (isinial-red)  'VII 9' Kunir. Bahwasanya AW itu banyak sangat berubah. Minta kepada Bu Widayati, guru BK, Pak Tumalam (Wakasek kesiswaan) untuk menyadarkan AW. Betapa pentingnya belajar dari permasalahan anak saya.
Ialah dirinya selalu bernyanyi dangdut dan tidak pernah belajar dan mengaji. Setiap hari ia pulang malam sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Dan dia membawa cewek-cewek yang berpakaian tidak senonoh.
Dengan ini saya minta bantuannya panjenengan. Untuk mengubah sikap dari anak saya. Saya minta tolong yang seberatnya. Terimakasih. Wasalammualaikum WR WB. Hormat saya (tanda tangan) MU (inisial-red)."

Pihak sekolah sudah mengklarifikasi surat itu ke orangtua AW. Ternyata orangtua AW merasa tidak pernah mengirim surat itu ke sekolah.

"Saat kami klarifikasi, ibunya bilang tidak pernah berkirim surat ke sekolah," kata Kepala SMPN 3 Srengat, Heri Sasmito, Rabu (10/1/2018).

7.Korban Bertingkah Seperti Perempuan

Tetapi, menurut Heri, berdasarkan keterangan ibunya, AW memang suka bernyanyi di rumah. Orangtua juga beberapa kali menemukan bedak di tas AW.

Tiap kali menemukan bedak di tas AW, ibunya langsung menghancurkannya.

"Anaknya memang agak kemayu. Dia laki-laki tapi perilakunya memang seperti anak perempuan," ujar Heri.

Teman sekelas AW, Puput mengatakan hal sama. AW memang berperilaku seperti anak perempuan.

AW sering berkumpul dengan murid perempuan. Terkadang, AW juga pernah minta bedak ke teman perempuan untuk merias wajahnya.

"Kalau di kelas dia memang suka nyanyi. Kadang di depan kelas kadang di bangku. Sering nyanyi lagu dangdut. Anaknya memang supel dalam bergaul," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved