Joshua Suherman Dianggap Melecehkan Islam, Ini Komentar Menohok Ustaz Solmed
Joshua Suherman Dianggap Melecehkan Islam, Ini Komentar Menohok Ustadz Solmed
"Makanya ketika lawakan itu keluar, kan orang banyak yang tersinggung karena muatannya seperti melecehkan gitu, karena ada kesan bahwa orang-orang di negeri ini kalau tidak Islam maka mereka tidak dapat tempat. Padahal itukan fakta yang salah," ujarnya menambahkan.
Sementara itu Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin mengatakan, "Saya pesankan kepada semua public figure yang tampil di depan publik untuk berhati-hati, untuk tahan diri kepada yang sifatnya sensitif, terutama dalam wilayah SARA, bukan hanya agama, tapi ras, suku, dan berbagainya," kata Din di gedung Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2018).
Din mengatakan isu SARA sangat mudah menimbulkan spekulasi yang berujung konflik.
Meski begitu, menurut Din, kasus Joshua dan Ge Pamungkas ini hanyalah tindakan yang tidak disengaja.
"Karena itu mudah menimbulkan pertentangan di antara kita. Namun kalau itu sudah terjadi seperti itu, mungkin slip of the tounge, apalagi yang bersangkutan sudah minta maaf ya dimaafkan sajalah," ucap Din.
Din menyebut sangat besar kemungkinan seorang komika 'keseleo lidah' ketika berada di atas panggung.
"Karena dia harus lucu kan, sudah di atas panggung sudah ratusan mata melihat. Harus cepat berpikir, harus cerdas, tapi kan sering kehilangan kesadaran," ujar Din.
Menurut Din, pasti akan ada kelompok yang tersinggung oleh lawakan Joshua dan Ge Pamungkas tersebut. Ia pun menyarankan kedua belah pihak bertemu dan saling memaafkan.
"Ya pasti ada mungkin dia tersinggung mungkin terganggu tersinggung, cuma itu hal-hal yang perlu menahan diri. Bagus kalau bertemu kemudian saling memaafkan ya sudah selesai," ujar Din.
Hati-hati bicara
Pelapor komika Joshua Suherman, Rahmat Imbran, menyarankan komika lain berhati-hati berbicara soal agama. Menurutnya, tidak pantas agama dijadikan sebagai bahan lawakan.
"Jadi, kami berpesan kepada para lawakan-lawakan yang ada di stand up comedy, dalam hal ini agar berhati-hatilah menggunakan kata terhadap agama. Apalagi menyebabkan agama itu dibawa untuk dimainkan," kata Rahmat di Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).
Rahmat menilai agama mengandung nilai akidah yang berisi ajaran hidup masyarakat. Rahmat pun menyarankan agar para komika lebih selektif memilih tema lawakan.
"Makanya kami juga akan menyurati secara resmi kepada pihak stand up comedy agar lebih selektif untuk berkegiatan. Jangan ada menyinggung ataupun membawa tema tentang agama. Agama apa pun tidak bagus untuk kita lecehin," kata Rahmat.