Tanjakan Emen Renggut 27 Nyawa, Keluarga Korban: Lemas Badan Saya

Khodijah sedianya ikut berlibur bersama rombongan ke Ciater, namun urung karena tetangga di depan rumahnya mengadakan pesta hajatan.

Editor: Safruddin
istimewa
Bus F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan mengalami kecelakaan tragis di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018) sore. 

Bus pariwisata Premium Passion nomor polisi F 7959 AA yang membawa rombongan dari Ciputat, Tangerang Selatan, terguling ketika melewati turunan panjang yang curam di tengah kebun teh dan hutan pinus.

Bus yang mengangkut rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata itu, baru meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Perahu untuk kembali ke Tangerang Selatan via tol Cikopo-Palimanan.

Tol tersebut bisa diakses dari Gerbang Tol Subang Kota.

Menuju Subang Kota, setelah keluar gerbang Tangkuban Perahu, bus harus melewati turunan panjang sekitar kurang lebih ?2 kilometer.

Saat melewati turunan panjang, curam dan kelokan di tengah kebun teh dan hutan pinus itulah bus mengalami kecelakaan.

"Bus menuju Subang kota dari arah Bandung. Saat melintas turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor dengan nomor polisi T 4382 MM," ujar Kapolres Subang AKBP Joni.

"Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," Joni menambahkan saat dihubungi lewat telepon.

Bak Besi Jatuh dari Langit

Isep Keling (37), pemilik bengkel tambal ban yang hanya berjarak kurang dari 50 meter dari lokasi kejadian kecelakaan langsung lari keluar ketika mendengar suara teriakan orang dan besi yang seperti jatuh dari langit.

"Saya langsung lari dan pas liat ternyata banyak korban sudah ada di luar dan kondisinya mengenaskan," kata Isep kepada Tribun Jabar saat ditemui di bengkelnya, Sabtu (10/2/2018) malam.

Isep melihat belasan orang terlempar dari dalam bus dan tak tertimpa badan bus saat kecelekaan terjadi.

"Ada yang meninggal ada yang masih selamat juga. Ngeri pokoknya. Saya liat sendiri korban-korbannya," kata Isep.

Menurut Isep, pada saat kejadian kecelakaan itu arus lalu lintas terbilang sepi dan tidak ramai seperti biasanya libur akhir pekan.

Cuaca, kata dia, juga cerah. Sepengetahuannya, kejadian kecelakaan itu terjadi pukul 16.30 WIB.

"Pas kecelakaan untung lagi sepi. Wah enggak tahau kalau sedang ramai. Korban bisa banyak sekali.
Bus kan menabrak motor dulu lalu menabrak tebing di kiri baru ke guling ke kiri juga. Kalau kecepatan bus kurang tahu, soalnya enggak lihat. Tahunya pas ada suara keras saja saya baru lari," kata dia.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved