Cucuran Air Mata Ibu Ini Iringi Pemakaman Anak Semata Wayangnya
Terlihat sang Ibunda tak kuasa menahan tangis saat mengantar jenazah anaknya ke liat lahat.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Safruddin
Laporan Reporter Tribun Lampung, Muhammad Heriza
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka menyelimuti kediaman M Amirudin di Jalan Cengkeh, Rajabasa, Bandar Lampung, Senin, 12 Februari 2018.
Amirudin ialah Mahasiswa Universitas Dipenogoro (Undip) asal Lampung yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas tunggal di Semarang.
Jenazah Amirudin dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Kamboja, tidak jauh dari rumah korban.
Terlihat ratusan warga berbagai latar belakang, mengantarkan dan mengiringi jenazah Amirudin ke tempat peristrahatan terakhirnya.
Kepergian Amirudin meninggalkan luka mendalam bagi kedua orangtuanya.
Kepergian mahasiswa smester II Fakultas Tekhnik, Undip tersebut, merupakan anak tunggal dari buah hati pasangan dari Herri Aprizal dan Rilda Murniarti.
Baca: Herman HN : Allhamdulillah, Tahapan Menuju Gubernur Dimulai Hari Ini
Baca: 4 Wakil Terima SK Plt Bupati/Wali Kota

Terlihat sang Ibunda (Rilda) tak kuasa menahan tangis saat hendak mengantarkan jenazah anaknya ke liat lahat, sepanjang jalan Rilda bercucuran dengan air mata.
Pantauan Tribunlampung.co.id, dikediaman duka, meski jenazah almarhum sudah dikebumikan, namun masih banyak warga berdatangan untuk berbela sungkawa.
Sepanjang jalan di lingkungan Cengkeh, Rajabasa, dipenuhi dengan ucapan karangan bunga.
M Amirudin, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang asal Lampung, tewas dalam kecelakaan lalu lintas tunggal di KM 11.00C/A.
Tepatnya dekat Exit Tol Gayamsari atau samping Waterblaster, Minggu (11/2), sekitar pukul 12.25 WIB.
Korban adalah mahasiswa Fakuktas Teknik Undip, Jurusan Teknik Mesin.
Dugaan sementara, korban tidak dapat menguasai mobilnya dan menabrak pembatas jalan tol.
Akibatnya korban terpental dari dalam mobil Jazz BE 2098 YT yang dikemudikannya.
Mendengar kabar tersebut, rekan-rekan Amirudin di Lampung seakan tidak percaya.
Salah satunya Adam (18), rekan korban sejak di bangku Sekolah Dasar.
Adam pun mencoba memastikan informasi tersebut dengan mendatangi rumah korban yang terletak di Jalan Cengkeh, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
"Kami ada info dari grup bahwa Polresta Semarang mempublish kecelakaan," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (11/2).
Adam pun mengaku tidak percaya. Namun setelah melihat foto serta KTP dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) M Amirudin maka dia bergegas ke rumah korban.
Informasi yang dihimpun Tribun, Amirudin merupakan anak tunggal dari Heri Afrizal.
Heri dikenal sebagai seorang notaris ternama di Bandar Lampung.
Muchtar, tetangga korban mengatakan, orangtua korban merupakan Notaris PPAT Heri Aprizal, Bandar Lampung. "Ayahnya ini Heri Aprizal, ya itu," katanya.
Menurut Muchtar, setelah mendapat kabar anaknya kecelakaan lalu lintas, kedua orangtua Amirudin ingin melihat langsung kebenaran kabar tersebut.
Baca: Pantas Saja Nung Gelagapan Lihat Petugas, Sabu Seberat Ini Terselip Dicelananya
Baca: VIDEO - KPU Tanggamus Tetapkan 2 Calon Peserta Pilkada

"Iya, ini orangtuanya sedang menuju ke Semarang naik pesawat, untuk melihat kebenarannya, kan ini masih simpang siur," ujarnya.
Humas PT Jasa Marga Semarang, Riyono mengungkapkan, dari data yang dihimpun, korban diketahui masuk dari pintu tol Tembalang hendak menuju ke arah exit tol Gayamsari.
Sesampainya di TKP, mobil Jazz BE 2098 YT itu melaju dalam kecepatan tinggi.
"Pantauan CCTV, terlihat korban mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi dan terlihat oleng. Mobil terpelanting setelah menabrak besi pembatas," terang Riyono.
Riyono mengungkapkan, posisi korban sudah tergeletak di jalan dengan badan tertelungkup dan safetybelt masih melekat di samping korban.
Posisi tersebut ditemukan saat petugas Jasa Marga dan PJR Ditlantas Polda Jateng melakukan pertolongan pertama.
"Saat di TKP masih bernafas. Namun saat kita bawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia dalam perjalanan," tambah Riyono.
Hendak Perbaiki Kamera
M Amirudin, mahasiswa Universitas Diponegoro yang dikabarkan meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di KM 11.00C/A, dekat Exit Tol Gayamsari atau samping Waterblaster, Minggu (11/2), ternyata hendak memperbaiki kamera.
Menurut Adam (18), sahabat Amirudin, korban mengendarai mobil Honda Jazz BE 2098 YT ke arah Gayamsari hendak memperbaiki kamerannya.
"Iya katanya mau benerin kamera mirrorlessnya," ujar Adam ditemui di rumah duka.
Adam mengatakan, saat itu korban seusai mengikuti kegiatan ikatan mahasiswa Lampung. "Kegiatannya nggak tahu, tapi kemungkinan juga dari Undip," katanya.
Adam mengatakan, selama ia mengenalnya Amirudin dikenal orangnya loyal dan royal.
"Amir itu orangnya loyal dan royal, sama teman itu baik," ungkapnya.
Masih kata dia, Amir juga dikenal cepat respons dan tanggap jika mengalami kesusahan.
"Kalau ada teman ada apa-apa cepat responnya, peduli, dia itu juga pintar soal mata pelajaran," kenang Adam.
Pantauan Tribun, di rumah korban yang terletak di Jalan Cengkeh Rajabasa banyak didatangi oleh temannya sesama alumni SMAN 2 Bandar Lampung. (rza/nif)