Sebulan Jelang Konferwil Nahdlatul Ulama, Ini Dua Calon Kuat Ketua PW NU Lampung
Kurang sebulan dari pelaksanaan Konferwil X PW NU Lampung, dua nama mencuat sebagai calon nakhoda lima tahun ke depan.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BENI YULIANTO
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kurang sebulan dari pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) X Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Lampung, dua nama mencuat sebagai calon nakhoda NU Lampung untuk lima tahun ke depan.
Dua sosok dimaksud ialah KH RM Soleh Bajuri yang merupakan ketua PW NU petahana dan Profesor Mohammad Mukri, rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Konferwil X PW NU Lampung akan dihelat pada 8-10 Maret 2018, Kamis-Sabtu. Hajat akbar warga nahdliyin di Bumi Ruwa Jurai ini dipusatkan di Pondok Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah pimpinan KH Muhsin Abdillah, Rais Syuriah PW NU Lampung.
Munculnya nama Kiai Soleh Bajuri dan Profesor Mukri disampaikan Ketua Pengurus Cabang NU Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo, Senin (12/2/2018) petang.
"Sejauh ini, nama Kiai Soleh dan Profesor Mukri yang paling mencuat di kalangan nahdliyin untuk memimpin PW NU Lampung periode 2018-2023. Keduanya sosok yang kharismatik dan tak diragukan ke-NU-annya," kata Adji merujuk rilis yang diterima Tribun.
Adji menjelaskan, dengan rekam jejak hebat masing-masing, saat ini dua sosok itulah yang dinilai paling menonjol dalam bursa ketua tanfidziyah PW NU Lampung.
Kiai Soleh Bajuri, selain ketua tanfidziyah periode 2013-2018, juga pernah menjabat ketua PC NU Lampung Selatan. Pengasuh Pondok Pesantren Rauddlatussolihin, Palas, Lampung Selatan, ini juga pernah menjabat anggota DPRD Lampung.
Sementara Mukri juga bukan sosok asing di kalangan jamiyah NU Lampung. Ia pernah menjabat ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Lampung. Di kepengurusan PW NU Lampung 2013-2018, Mukri masuk dalam jajaran musytasyar.
"Baik Kiai Soleh maupun Porfesor Mukri, saya kira sama-sama mumpuni. Beliau berdua memiliki keunggulan masing-masing. Keduanya kuat dalam kepemimpinan. Dan yang paling penting, dikenal luas di kalangan nahdliyin di Lampung," jelas Adji.
Ketua Panitia Konferwil X PW NU Lampung Aryanto Munawar mengungkapkan, hajat ini terbilang akbar karena merupakan momentum puncak kepengurusan PW NU Lampung periode 2013-2018.
Dalam ajang lima tahunan tersebut, papar dia, akan dibahas hal-hal penting terkait keorganisasian NU di Lampung. Antara lain Bahtsul Masail, program kerja, organisasi, dan sejumlah rekomendasi.
Selanjutnya, laporan pertanggungjawaban PW NU Lampung periode 2013-2018, yang dilanjutkan pandangan umum peserta.
Akan dilakukan pula serah terima aset dan keuangan yang dikelola pengurus demisioner 2013-2018.
"Acara puncak dan yang paling utama adalah pemilihan rais syuriah yang merupakan pemimpin tertinggi di PW NU Lampung lewat mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA)," terang Aryanto.
"Serta, pemilihan ketua tanfidziyah dan tim formatur yang akan menyusun pengurus periode 2018-2023," sambung sekretaris PW NU Lampung ini.
Sekretaris Panitia Teguh Wibowo menambahkan, acara pembukaan Konferwil X pada 8 Maret akan dihadiri Rais Aam Pengurus Besar NU KH Ma’ruf Amin. Serta, Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj yang akan secara resmi membuka Konferwil X PW NU Lampung.
"Pada Kamis malam (8 Maret 2018), setelah pembukaan, diagendakan acara 'NU Berselawat' bersama ulama kharismatik Habib Umar Bin Muhdor Al Haddad. Dilanjutkan tausiyah kebangsaan oleh KH Ma’ruf Amin," terang Teguh.
Wakil Ketua PW NU Lampung ini meneruskan, forum Konferwil X akan dihadiri sekurangnya 5.000 kaum nahdliyin Lampung yang meliputi peserta dan peninjau. Mereka berasal dari PW NU, pengurus lembaga dan badan otonom, serta PC NU seluruh kota dan kabupaten di Lampung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/bursa-calon_20180213_163535.jpg)