Tragis! Bocah 9 Tahun Terperosok Dalam Bara Sekam, Dua Kakinya Nyaris Amputasi
Nurhalimah menambahkan, selama menjalankan perawatan dirinya harus menggadaikan sawah untuk biaya perawatan di RSUDAM.
Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ridho Ali Nurfadholi (9) berulang kali merintih kesakitan di ruang Kemuning, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), di Bandar Lampung.
Siswa kelas 3 SD ini terbaring lemah lantaran kedua kakinya mengalami luka bakar hingga paha atas.
Baca: Mobil Honda HRV Milik Keponakan Menteri Pertahanan Raib di Parkiran Apotek Enggal
Ia terperosok dalam bara sekam saat bermain dan mencari burung di dekat pabrik penggilingan padi.
"Aduh sakit Bu, ketarik kainnya," Ridho merintih saat ibunya merapikan ranjang, Jumat (16/2/2018).
Dengan wajah pucat pasi, putra semata wayang pasangan suami istri Ahmad Muklis (31) dan Nurhalimah (28) ini menahan rasa perih di kakinya.
Kondisinya pun sangat memprihatinkan.
Perban yang membalut kedua kaki warga Dusun Pulau Bambu, Desa Rawa Selapan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan tersebut nampak basah.
Bahkan selain menanggung rasa sakit, secara psikis Ridho ternyata terpuruk.
Baca: Pembobolan ATM di Alfamart Pramuka Diduga Dilakukan Residivis, Ini Penjelasan Polisi
Nurhalimah mengatakan, Ridho sangat trauma dengan apa yang menimpanya.
Setiap kali orang mendekat Ridho selalu menjerit ketakutan.
"Ya kayak gini, saya juga prihatin sebenarnya, dia trauma takut lihat kakinya sendiri, yah namanya juga musibah," ujar Nurhalimah.
Nurhalimah pun menuturkan, musibah ini bermula saat anaknya bermain dan mencari burung di area pabrik penggilingan padi yang tak jauh dari kediamannya, Senin (5/2/2018) lalu.
"Kejadiannya siang hari. Saat itu anak saya main ramean cari burung, tanpa sengaja, anak saya ini main-main ke atas kemudian lompat di tumpukan sekam," tuturnya.
Nahas, ternyata sekam yang diinjak oleh Ridho adalah sekam dalam proses pembakaran, yang mana di luar nampak seperti sekam biasa, tapi di dalamnya rata menjadi bara yang memerah.
"Ya namanya nggak tahu ya masuk ke dalam sekam, kejebros gitu, sampai seluruh kakinya masuk, ngeri kalau saya ingat," ceritanya.
Setelah terperosok, ternyata Ridho mencoba bangkit dengan berusaha keluar dari jebakan bara sekam tersebut dengan cara merangkak.
"Begitu masuk kan dia merasa sakit, langsung korek-korek sekam sekitar biar bisa keluar dari sekam tersebut, ya Allah, dia sendirian keluarnya untungnya selamat, sambil merangkak nggak bisa jalan minta bantuan," tuturnya.
Baca: Sidak Tanpa Dikawal Ajudan, Plt Wali Kota Diminta Warga Pindahkan Mobil
Setelah kejadian, pihak keluarga langsung melarikan Ridho ke klinik terdekat, namun klinik tidak sanggup dan merujuk ke Rumah Sakit Bintang Amin, Pramuka, Bandar Lampung.
"Ternyata sama saja, di Rumah Sakit Bintang Amin menolak juga karena keterbatasan alat dan sempat di RS Advent tapi nggak ada spesialis bedah plastik, hingga akhirnya dirujuk ke sini, Selasa lalu, 6 Februari 2018," jelasnya.
Nurhalimah menuturkan, kondisi anaknya saat ini sungguh memperhatinkan hingga harus menjalani operasi dan hampir mau diamputasi.
Tapi kata dokter ada beberapa saraf kakinya masih aktif sehingga terus diminta untuk dipertahankan.
"Tapi selama dua minggu di sini baru dua kali ganti perban, padahal basah sekali sudah perbannya," ungkapnya.
Nurhalimah menambahkan, selama menjalankan perawatan dirinya harus menggadaikan sawah untuk biaya perawatan di RSUDAM.
"Yah ayahnya cuman sopir carteran, untuk biaya pengobatan ditanggung BPJS kelas 3, nanti dia akan menjalankan operasi kedua, sekarang kondisinya kurang sehat jadi operasi kedua ditunda," tuturnya.(hanif risa mustafa)