2 Alasan Pengusaha Pusat Perbelanjaan di Bandar Lampung Lirik Pinggiran Kota

Arie mengungkapkan, pengusaha pusat perbelanjaan di Bandar Lampung akan memilih lokasi di mana jumlah

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Noval Andriansyah
Kondisi lahan di seputar pusat perbelanjaan di Bandar Lampung. Berada di dekat pusat perbelanjaan, harga tanah di Bandar Lampung naik 10 kali lipat. 

"Ketika harga lahan di pusat kota mahal, sehingga warga kemudian tinggal di pinggiran kota, investor juga akan bermain di lokasi itu. Itu peluang untuk mendirikan pusat perbelanjaan baru yang dekat dengan lokasi perumahan," tutur Kadafi.

Setelah pusat perbelanjaan hadir, Kadafi mengatakan, hal itu berimbas pada peningkatan kegiatan ekonomi.

Termasuk, harga tanah yang melonjak.

Hal itu akan terus berlanjut sampai lokasi pinggiran kota tersebut, memiliki kondisi serupa di pusat kota.

Sejumlah agen properti di Bandar Lampung mengakui bahwa para investor saat ini cenderung mencari lahan buat berinvestasi di luar pusat kota.

Hal itu karena harga tanah di kawasan tersebut telah melambung tinggi.

"Di pusat kota, minimal harga lahan itu Rp 15 juta per meterperseginya. Itu juga susah dapatnya. Kebanyakan lebih dari segitu," ungkap Trian, marketing Siger Properti

Karena itu, Trian mengatakan, investor kemudian mulai mencari tanah yang masih berada di sekitar pusat kota.

Tetapi karena harga lahannya tidak jauh berbeda, akhirnya, jangkauan pencarian lahan lebih luas.

"Makanya sekarang sudah sampai Rajabasa, Way Halim, dan sebagainya. Di Way Halim saja itu bisa sampai Rp 10 jutaan per meterpersegi kalau di pinggir jalan protokol," papar Trian.

Agen properti Ray White, Fransiska menuturkan, tingginya harga tanah di kawasan segitiga emas, yang meliputi Jalan Raden Intan, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Kartini, akibat jumlah lahan yang semakin minim tersedia.

"Kawasan itu sebenarnya masih favorit. Masih banyak investor dari luar daerah yang menanyakan tanah di kawasan tersebut," ungkap Fransiska.

Tetapi setelah mengetahui harga tanah di segitiga emas, Fransiska mengungkapkan, para investor biasanya mulai mencari alternatif, dengan menanyakan harga tanah di kawasan lain.

Baca: Ini Buku Seks yang Disebut Lebih Tua Dibanding Kamasutra, Cara Mencapai Umur Panjang

"Rata-rata sekarang, pengusaha pusat perbelanjaan di Bandar Lampung banyak yang cari tanah di Way Halim, Kemiling, Rajabasa. Karena segitiga emas sudah terlalu penuh, yang membuat harga tanahnya dianggap mahal," jelas Fransiska.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved