Penyidik Polresta Bawa Anak yang Bunuh Ibu Kandung ke Psikiater
Kapolresta Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, pihaknya sudah membawa pelaku ke psikiater untuk dilakukan pemeriksaan.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penyidik Polresta Bandar Lampung rupanya sudah membawa tersangka pembunuhan ibu kandung, Agus Wulansah (25), ke psikiater.
Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Agus.
Baca: Sebelum Digerebek Suami, Perempuan Ini Empat Kali Indehoi di Hotel dengan Kepala Puskesmas
Agus diduga membunuh ibunya Eti Yulia (48) di rumahnya, Perumahan Griya Rubi, Blok B10, Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kamis (1/3/2018).
Selang empat hari kemudian, Agus ditangkap petugas gabungan Polresta dan Polsek Tanjungkarang Barat saat ikut gotong royong bersama warga di daerah Sukadanaham.
Baca: Dijamin Ngakak! Ini Cerita di Balik Gambar Sabun Bocah SD yang Dapat Nilai A
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, pihaknya sudah membawa pelaku ke psikiater untuk dilakukan pemeriksaan.
Namun untuk hasilnya, Murbani mengaku belum tahu.
"Nanti hasilnya akan disampaikan karena sekarang masih dalam proses (pemeriksaan)," jelasnya, Selasa (6/3/2018).
Baca: Kira-kira Siapa Lagi? KPK Sebut Calon Kepala Daerah Tersangka Korupsi Bakal Bertambah
Menurut Murbani, kalau memang ternyata hasilnya benar pelaku mengalami gangguan kejiwaan maka itu hanya dijadikan sebagai bahan pertimbangan hakim pada saat mengambil keputusan.
"Tapi kalau untuk penyidikan, kami tetap sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) saja dan tetap diproses," tegasnya.
Eti Yulia ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya yang terletak di Perumahan Griya Rubi, Blok B10, Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kamis malam.
Baca: Prediksi Medis Bisa Saja Salah, Buktinya Pria Ini Hidup Lagi Saat Mau Diautopsi
Warga menaruh curiga lantaran rumah yang ditinggali Eti dan anak laki-lakinya itu, dalam kondisi gelap dan pintu tertutup.
Setelah polisi datang dan membuka pintu rumah secara paksa, korban ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya.
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) untuk dilakukan autopsi.
Baca: Subuh-subuh Mau ke Liwa, Truk Boks Malah Terguling di Dekat Flyover MBK
Berdasar hasil visum di Instalansi Forensik dan Kamar Jenazah RSUAM, leher korban nyaris putus.
Ditemukan sedikitnya 20 luka bekas sayatan senjata tajam pada tubuh korban.
Bahkan, telapak tangan korban bagian kanan dan kiri juga mengalami luka bacokan.
Luka lainnya terdapat di bagian punggung tangan kanan dan kiri.
Baca: Muslim Cyber Army Bermotif Politik dan Ingin Kudeta Pemerintah, Siapa Dalangnya?
Jari telunjuk sebelah kiri korban juga hilang.
Anehnya, pelaku yang tidak lain anak kandung korban mengaku sakit hati dengan ibunya karena tukang selingkuh.
Bahkan Agus tidak menyesal dengan perbuatannya.
Menurut Agus, ibunya pantas dibunuh atas ulahnya tersebut.
Baca: Sudah Dihukum Kasus Lain, Hakim Justru Ringankan Vonis Terdakwa Pemilik Sabu
"Nggak, saya nggak menyesal," ungkapnya saat dihadirkan dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (5/3/2018).
Agus pun mengaku, munculnya sakit hati ini karena setiap anjuran dan masukan darinya selalu dibantah oleh ibunya.
"Dia itu tukang selingkuh. Saya bilangin dia ngeyel, nggak usah selingkuh lagi malah bandar narkoba aja dinikahi," tuturnya.
Bahkan, Agus mengaku kerap mendapat ejekan saat dia melaksanakan salat dan mengaji.
"Dia (korban) juga mau menghina saya kalau lagi ibadah. Saya sakit hati, lalu saya bunuh dia pakai golok yang ada di rumah," ungkapnya.(*)