Maut di Tanjakan Tarahan
Begini Cara Hindari Kecelakaan di Tanjakan Maut Tarahan
Itulah mengapa di jalur tersebut dibuat dua jalur penyelamatan bagi kendaraan yang mengalami loss control.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Sekali lagi, Jalinsum ruas Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, menelan korban jiwa. Kontur yang curam dan tikungan tajam membuat jalur ini kerap disebut tanjakan maut.
Sebanyak enam kendaraan terlibat tabrakan beruntun Kamis, 22 Maret 2018. Sedikitnya enam orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Menurut Kasi Sarana Jalan Raya Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan Deni Irawan, kondisi tanjakan Tarahan sangat berpotensi mengakibatkan kendaraan mengalami loss control (rem blong).
Itulah mengapa di jalur tersebut dibuat dua jalur penyelamatan bagi kendaraan yang mengalami loss control.
Deni mengatakan, tanjakan Tarahan memiliki kontur yang cukup curam. Karenanya, para sopir, terutama truk angkutan barang, harus lebih hati-hati saat melintasi jalur tanjakan Tarahan.
Baca: Libatkan Enam Kendaraan, Begini Kronologi Tabrakan Beruntun di Tarahan
Baca: Empat Orang Tewas dalam Tabrakan Beruntun di Tarahan
Sebelum melintas, sopir truk harus mengecek terlebih dahulu kondisi kendaraannya. Terutama rem dan ban harus dalam kondisi berfungsi baik.
“Kala melalui jalur turunan, saat melakukan pengereman, beban akan dua kali lipat dari muatan yang dibawa. Ini sangat berpotensi membuat kendaraan mengalami loss control. Karenanya, perlu dicek kondisi kendaraan terlebih dahulu oleh para sopir sebelumnya,” kata Deni, Jumat, 23 Maret 2018.
Apalagi, lanjutnya, saat ini banyak dari truk barang yang kerap membawa muatan melebihi kapasitas. Ini kian memberi peluang untuk terjadinya loss control saat melaju di jalur turunan Tarahan.
Dia mengingatkan, pada tanjakan Tarahan sudah ada dua jalur penyelamatan bagi kendaraan yang mengalami loss control. Sebaiknya, truk angkutan barang mengambil jalur kiri saat menuruni turunan. Sehingga saat sopir merasakan ada hal tidak beres bisa segera masuk ke jalur penyelamatan.
“Ini perlu menjadi perhatian para sopir, terutama untuk truk. Seharusnya mereka mengambil jalur kiri saat turunan. Sehingga ketika kondisi kendaraannya terasa loss, dia bisa mengambil jalur penyelamatan,” terangnya.
Tidak kalah pentingnya, lanjutnya, pemeliharan jalan harus menjadi perhatian. Kerusakan pada jalur tanjakan Tarahan harus segera diperbaiki. Sehingga mengurangi potensi untuk terjadinya kecelakaan akibat adanya kendaraan yang kehilangan kendali. (*)