Sampai Dihancurkan Karena Mengganggu Keluarganya, Terungkap Keganjilan Foto Ini Yang Bikin Merinding

Sampai Dihancurkan Karena Mengganggu Keluarganya, Terungkap Keganjilan Foto Ini Yang Bikin Merinding

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Twitter Arbain Rambey
Benteng Martello 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah foto mengandung berjuta makna. Begitulah yang tergambar jika kita melihat foto.

Interpretasi kita bisa berbeda dengan orang lain yang juga ikut melihat. 

Baca: Wanita Ini Malu dan Menangis Saat Harus Jalani Resepsi Pernikahan Sendirian Tanpa Suami

Foto itu dijepret oleh fotografer senior Kompas Arbain Rambey

Arbain memposting hasil fotonya di akun Twitternya. 

Foto diambil tahun 2000 adalah foto benteng di Pulau Kelor di Kepulauan Seribu. Namun ada sebuah misteri yang terkandung di dalam foto itu. 

Arbain menceritakan pernah memberikan foto itu sahabatnya sebagai hadiah. Beberapa hari kemudian, sang sahabat meminta izin untuk menghancurkan foto itu. 

Menurut si sahabat, foto itu mengandung 'sesuatu' yang mengganggu keluarganya. 

Arbain sendiri heran apa yang dimaksud sahabatnya dengan 'sesuatu' itu. Arbain heran lalu bertanya ke sahabatnya itu tentang 'sesuatu' tersebut. 

Sang sahabat tidak mau memberitahu.

Baca: BBPOM Sidak Sarden Diduga Mengandung Cacing

Baca: GRAFIS: Awasi Penggunaan Facebook Saat Pemilu

Baca: Ozi Janji Siapkan Anggaran Bhabinkamtibmas-Babinsa di Seluruh Penjuru Lampura

"Mereka cuma bilang bahwa fotonya "sangat mengganggu", dan tidak boleh saya minta balik...harus dihancurkan untuk "memutus" sesuatu katanya," kicau Arbain.

Sang sahabat tidak pernah tahu itu foto diambil dimana. Namun sang sahabat mengaku melihat hal tak baik dari foto tersebut. 

Netizen yang melihat foto tersebut memberikan komentarnya. Akun @Mukh_fin mengatakan,

"Sepengetahuan saya itu benteng mortello pak. Dari informasi yang saya dapat, banyak jenazah yang di kubur dibawah benteng itu. Konon, benteng ini dianggap angker. Mungkin sisi klenik ini yang digaris bawahi sahabat bapak"

Ada juga netizen yang mengaku langsung deg-degan begitu melihat foto tersebut. 

@avoidxnt "waktu buka fotonya terus ngeliat awan dan 'the whole pic', langsung merinding dan deg2an... ngga tau kenapa...."

@agustasubagio "saya merasakan juga.."

@Lyovv "Iya koq merinding pas dilihat. Aneh. Padahal ga nyari detail sesuatu."

Netizen pun mulai mengungkap keanehan di foto tersebut. Menurut mereka terlihat anak kecil sedang nonkrong di pinggir pulau. 

Namun Arbain mengaku mengambil foto itu saat suasana sedang sepi. Apalagi pulau tersebut memang tidak berpenghuni. 

Baca: Antarkan 10 Kg Paket Sabu, Ini Besaran Upah Menggiurkan yang Akan Diterima Pelaku

Baca: Tak Terima Dipecat Sebagai Polisi, Kapolsek Yang Selingkuh dengan Istri Bawahan Langsung Lakukan Ini

Baca: Polres Lamsel Gagalkan Pengiriman Paket Sabu Seberat 10 Kg

Benteng yang berada di foto Arbain adalah Benteng Martello.

Benteng tersebut berdiri gagah menatap laut dari berbagai sisi. Ada tiga benteng Martello di Kepulauan Seribu yaitu di Pulau Kelor, Pulau Onrust, dan Pulau Bidadari.

Namun, benteng Martello di Pulau Kelor yang masih benar-benar utuh.

Bahkan di Pulau Onrust, Anda tidak akan bisa melihat benteng tersebut, hanya tersisa fondasinya saja.

Martello merupakan menara untuk tujuan militer berbentuk lingkaran yang biasanya dilengkapi dengan senjata yang bisa manuver 360 derajat untuk menembak musuh.

Menurut Pendiri KHI Asep Kambali yang juga sering menjadi pemandu wisata sejarah menyebutkan bahwa Martello di Pulau Kelor seperti Martello yang ada di Inggris.

"Benteng ini anti meriam. Bata merah yang menyusun benteng ini lebih kuat daripada bahan bata yang ada sekarang. Ini batanya bahan lokal dari Tangerang. Sebenarnya Martello ini hanya bagian dalamnya. Aslinya benteng dari sana," kata Asep sambil menunjuk ke tepi pulau yang benar-benar langsung menyentuh laut.

Baca: Maut di Tanjakan Tarahan, Ini Identitas Lengkap 6 Orang Korban Tewas

Lokasi yang ditunjuknya itu kini hanya berupa batu-batu pondasi.

Asep menceritakan benteng tersebut hancur karena terjangan tsunami akibat letusan Gunung Krakatau di tahun 1883.

"Pulau ini pulau kuburan. Kalau gundukan-gundukan ini digali, banyak tengkorak di dalamnya," ujarnya.

Ia menuturkan banyak tahanan politik yang dihukum mati di Pulau Onrust atau di Pulau Cipir, lalu dikubur di Pulau Kelor.

Pun pribumi yang jatuh sakit dan mati di Pulau Onrust dan di Pulau Kelor. Mereka berakhir di Pulau Kelor.

Sama seperti namanya, pulau ini sangat kecil. Selebar daun kelor, begitu sebuah ungkapan berbunyi. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved