Penuturan Gadis yang Belasan Tahun Dijadikan Budak Nafsu Ayah Kandungnya
Dalam keadaaan tak sadarkan diri, ayahku mulai melampiaskan nafsu syahwatnya.
Aku berusaha meronta, tetapi sia-sia karena seperti tak punya tenaga. Setelah itu, ayah mengancamku. Akan membunuh jika menceritakan kejadian tersebut.
Pagi harinya, ayah kembali mengulangi ancamannya. Ia juga minta agar aku segera mencuci celanaku yang penuh dengan bercak darah.
Sejak kejadian itu, aku menjadi pemurung. Kehidupanku seakan tanpa harapan. Setiap petang menjelang, hatiku tak pernah tenang. Khawatir ayah kembali menyambangi kamarku saat malam hari.
Ternyata benar, ayah datang dan memaksa aku melayani nafsunya. Aku tak ubahnya dijadikan budak nafsu tiap malam.
Baca: Satu Jam Jelang Debat Kandidat, Suasana Novotel ”Memanas”
Yang mengherankan, ibuku Sarbiyah seakan tak tahu masalah yang aku alami. Tapi aku yakin, dia pasti tahu. Mustahil dia tak tahu. Karena setiap kali ayah memaksaku, aku sering merintih kesakitan.
Aku yakin, ibu pasti mendegarkan. Ayah bisa keluar masuk kamar karena kamarku tak boleh dikunci. Kalau aku kunci, bukan hanya ayah, ibu juga memarahiku.
Kamarku juga selalu gelap. Baru setahun ini dipasang lampu.
Akibat perbuatan itu, aku sempat telat datang bulan. Tepatnya saat duduk di bangku SMP. Saat kondisi ini aku ceritakan ke ibu, ia lantas memberiku ikan tanpa tulang selama dua minggu.
Setelah itu haid datang lagi. Hal yang sama juga terjadi saat di SMU. Kali ini ibu meminta ke dukun pijat. Katanya, aku baru jatuh dari sepeda. Setelah dipijit di perut, pelan-pelan keluar darah yang bergumpal-gumpal.
Tak Punya Teman
Mungkin orang heran dengan kejadian yang aku alami. Apalagi keluargaku sebenarnya cukup terpandang.
Baca: Ogah Diblokir Total Tanggal 1 Mei? Begini Cara Mudah Daftarkan Kartu SIM Prabayar
Secara ekonomi lebih dari cukup. Ayahku seorang pegawai perusahaan telekomunikasi. Tapi sekarang sudah minta pensiun dini.
Ayah juga disegani. Makanya ia diangkat sebagai ketua RW. Ayah dikenal derrnawan. Sering menyumbang kebutuhan kampung.