Penuturan Gadis yang Belasan Tahun Dijadikan Budak Nafsu Ayah Kandungnya

Dalam keadaaan tak sadarkan diri, ayahku mulai melampiaskan nafsu syahwatnya.

rdasa.com.au
Ilustrasi korban perkosaan 

Aku juga dilarang brgaul dengan teman. Setelah pulang sekolah, aku dilarang ke mana-mana.

Makanya, untuk membunuh waktu, aku hanya belajar. Habis bagaimana lagi. Main sama teman saja enggak boleh. Terima telepon dari teman saja langsung kena marah. Telat pulang sekolah sebentar saja, langsung kena damprat. Aku benar-benar hidup sendiri.

Padahal jujur, aku ingin seperti remaja lainnya. Bisa bermain bahkan pacaran. Makanya sampai sekarang aku tak pernah punya teman dekat, baik lelaki maupun sesama perempuan.

Baca: Kuartal I Tahun Ini: Xpander Kangkangi Avanza

Tamat SMA, aku sebenarnya ingin kuliah di fakultas kedokteran. Tapi ayahku melarang dan memaksa masuk fakultas psikologi.

Aku, sih, menuruti. Akhirnya aku diterima di universitas swasta ternama di Surabaya. Aku memang rajin belajar. Penderitaan yang aku alami justru melecut aku rajin belajar.

Keberanian Mendadak

Akhirnya, kasus ini terbongkar dengan sendirinya.

Ceritanya, menjelang wisuda, pihak fakultas menghubungi ayahku ke rumah. Ia diminta melengkapi syarat-syarat tertentu agar aku bisa masuk sebagai sarjana teladan karena aku lulus cumlaude.

Bukannya gembira, ia malah keberatan dan enggak mau melengkapi persyaratan.

Aku baru tahu dini hari menjelang wisuda. Malam itu, aku tidur di rumah Pak Sabar Junaidi. Pak Sabar adalah tetangga dekat rumah.

Baca: Grafis: Liverpool vs Stoke City, Kesempatan Geser United

Sejak enam bulan terakhir ini aku sangat dengan keluarga Pak Sabar. Yang mendekatkan Pak Sabar sebenarnya ayahku sendiri.

Gara-garanya aku minta tolong Pak Sabar membantu tugas akhir membuat alat peraga relaksasi untuk penderita insomnia melalui kaset rekaman. Pak Sabar memang jago di bidang ini.

Saat berniat menginap di rumah Pak sabar, ayah memintaku pulang. Karena sudah malam, maka aku diantar Pak Sabar dan istrinya, Bu Sri.

Halaman
1234
Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved