Jaringan Perempuan Teroris Janda Hitam Diduga Jadi Pelaku Bom Surabaya, Ini Alasannya

Sebutan Black Widows muncul kembali setelah terjadi serangan pengebom bunuh diri di dua stasiun metro, kereta api bawah tanah

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Petugas kepolisian saat olah TKP di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). 

2. Asal Usul Julukan

Tony Halpin, dalam tulisannya di Times, menyebutkan, sebutan Black Widows diambil dari pakaian yang mereka gunakan, gaun panjang warna hitam yang menutup seluruh tubuh.

Biasanya, di balik pakaian hitam itu, bahan peledak dan pecahan peluru meriam diikatkan.

Saat terjadi penyerangan teater Moscow Dubrovka (2002) dan penyanderaan 700 orang yang tengah menonton pertunjukan di teater itu, 19 dari 41 penyandera adalah ”Janda-janda Hitam” tersebut.

Disebut widow (janda) karena mereka adalah para janda yang suaminya tewas dalam pertempuran melawan tentara Rusia di Chechnya.

3. Sisi Lain

Tidak semua yang disebut Janda-janda Hitam adalah mereka yang kehilangan suami, ada pula yang kehilangan saudara lelaki atau keluarga dekat.

Adalah Shamil Basayev, pemimpin kelompok bersenjata Chechnya yang merekrut kaum perempuan, untuk bergabung dalam perlawanan menghadapi tentara Rusia sejak 1994.

Basayev yang tewas dalam pertempuran di Ingushetia pada 2006, membentuk ”brigade martir” atau ”brigade shakhidy” yang terdiri dari kaum perempuan.

Keterlibatan kaum perempuan dalam pertempuran terhitung aneh.

Karena secara tradisional, perempuan tidak dilibatkan dalam pertempuran antara pasukan Rusia dan Chechnya.

1
1 ()

Itulah sebabnya, cerita perempuan ikut bertempur tidak pernah terdengar.

Cerita tentang keterlibatan perempuan dalam pertempuran mulai terungkap pada Juni 2000.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved