Bukti Allah Maha Baik! Umat Islam Diberi Anugerah Ini agar Bisa Puasa 22 Jam di Negara Ini
Bukti Allah Maha Baik! Umat Islam Diberi Anugerah Ini agar Bisa Puasa 22 Jam di Negara Ini
Menurut Anbari, dia tidak pernah merasa kelaparan meski setiap hari harus tetap memasak.
Cuaca dingin Islandia membuatnya tidak terlalu tersiksa rasa lapar, hanya saja dia jadi lebih mudah mengantuk dari biasanya.
Menu berbuka puasa di Islandia yang populer adalah teh remoah hangat dan sup rempah yang disebut dengan sup Harira.

Mereka akan menyantapnya bersama-sama keluarga, atau saat buka puasa di masjid.
Namun, kedua menu itu hanya sebagai menu pembuka.
Karena banyak warga muslim yang berasal dari Timur Tengah, roti dan nasi mandhi juga kerap jadi hidangan utama.
Beberapa muslim di Islandia juga mengaku tidak memiliki masalah saat mereka pergi bekerja atau berjalan-jalan sementara orang di sekelilingnya makan.
Baca: Wow, 5 Pose Prilly Latuconsina Ini Bikin Pangling Netizen. Seksi dan Dewasa Banget Lho!
Baca: Bantah Disebut Serahkan Sporadik, Ali Malah Tuding Istrinya
Baca: 3 Kali Ramadan Tanpa Sang Kakak, Ini Yang Dirasakan Billy Syahputra
"Menurutku, puasa bukan sekedar tidak makan. Orang-orang di sekitarku makan, aku tidak tergoda. Ini adalah ibadah. Anggap saja aku sedang merasakan penderitaan orang-orang yang tidak mampu membeli makanan karena tidak punya uang," ungkap salah seorang karyawan muslimah.

Mereka juga akan tidur setelah pulang bekerja karena lelah, tapi mereka berkeyakinan kuat untuk menjalani puasa Ramadan sebaik mungkin hingga Idul Fitri nanti.
Itulah beberapa tantangan puasa Ramadan di Islandia yang harus mereka jalani selama 22 jam setiap harinya.
(Intisari Online)
Artikel ini telah dipublikasikan di Intisari Online dengan judul "Puasa Selama 22 Jam per Hari, Ini Tantangan Ramadan yang Harus Dilalui Muslim di Islandia"