Emisi Gas Rumah Kaca Bikin Kandungan Gizi Padi Berkurang
Menurut sebuah studi terbaru, emisi gas rumah kaca akibat ulah manusia membuat padi kekurangan nilai gizinya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menurut sebuah studi terbaru, emisi gas rumah kaca akibat ulah manusia membuat padi kekurangan nilai gizinya.
Para peneliti menemukan fakta bahwa padi di wilayah dengan konsentrasi karbon dioksida tinggi, kadar vitaminnya lebih rendah.
"Jika kita tidak melakukan apa pun, maka itu akan memberi dampak negatif pada kesehatan manusia," kata Kristie Ebi, peneliti kesehatan masyarakat dari University of Washington, yang melakukan studi tersebut.
Penelitian di Jepang dan Tiongkok ini menguji 18 varian padi yang tertanam di luar ruangan dengan konsentrasi karbon dioksida tinggi.
Hasilnya menunjukkan, padi kehilangan kandungan vitamin B1, B2, B5, B9, dan 30% folat.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya penurunan protein, zat besi, dan seng.
"Salah satu kandungan gizi yang berkurang adalah folat. Kita tahu bahwa kekurangan folat pada wanita hamil bisa menyebabkan bayi lahir cacat," papar Ebi.
"Namun, tidak hanya untuk ibu hamil, folat juga penting untuk kesehatan kita," imbuhnya.
Tanaman menarik karbon dari udara untuk tumbuh. Mereka akan menarik lebih banyak karbon saat konsentrasinya meningkat.
Masalahnya adalah aspek metabolisme padi tidak mampu menandingi jumlah karbon. Akibatnya, mereka menarik lebih sedkit nutrisi dari dalam tanah saat tumbuh.
"CO2 sebenarnya merupakan penyubur. Ia bisa membuat tanaman tumbuh lebih banyak," ujar Lewiz Ziska, peneliti lain dari Departemen Pertanian.
"Namun, hasil panen yang banyak bukan jaminan Anda mendapatkan kualitas yang baik," tambahnya.
Ini tidak hanya terjadi pada padi.
Chuck Rice, profesor Agronomi di Kansas State University, menyatakan, mekanisme tersebut dapat memengaruhi tanaman lain dan makanan pokok lainnya.
"Sebuah ekperimen lain juga menunjukkan bahwa protein pada gandum berkurang 2-10% di lingkungan dengan paparan CO2 yang tinggi," katanya.
