Perjuangan Tuna Daksa Asal Lampung, Berharap Lulus SMBPTN di Bandung
Memiliki kekurangan fisik tak menyurutkan tekad Langgeng (20) untuk menuntut ilmu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Memiliki kekurangan fisik tak menyurutkan tekad Langgeng (20) untuk menuntut ilmu.
Pria asal Lampung ini nekat merantau ke Bandung untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2018 di kampus Institut Teknologi Bandung ( ITB), Jalan Ganesha, Selasa (8/5/2018).
Pagi itu, Langgeng tampak siap melahap semua soal yang akan ia isi. Kemeja merah marun berpadu padan dengan celana katun hitam kian menambah rasa percaya dirinya.
Langgeng terlahir tanpa kaki sempurna. Namun, ia tak pernah berkecil hati menapaki getir kehidupan.
Begitu pun kondisi keluarganya yang sederhana. Bahkan sejak sekolah dasar, ia sudah ditinggal ayahnya karena sakit.
"Saya empat bersaudara. Di keluarga saya, hanya saya yang memiliki kekurangan. Bapak meninggal saat saya SD," tutur Langgeng.
Singkat cerita, empat tahun lalu, Langgeng diminta ibunya menuntut ilmu di Bandung. Dengan harapan, pendidikan bisa mengubah nasib Langgeng dan keluarganya.
"Ibu saya hanya asisten rumah tangga. Saya disuruh ke Bandung karena orangtua ingin saya punya pendidikan lebih baik. Di Bandung, saya tidak punya saudara," ucap Langgeng penuh motivasi.
Anak ketiga dari empat bersaudara itu pun merantau ke Kota Kembang, mendapat beasiswa di SMA Daarut Tauhid.
"Alhamdulillah semua biaya gratis," kata Langgeng bersyukur.
Setelah lulus, Langgeng kian mantap berkuliah di Bandung. Ia bercita-cita masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pilihannya: Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) atau Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
"Insya Allah kalau ujian, saya berjuang dulu, ikhtiar. Masuk atau tidak, lihat hasilnya. Kalau tidak lulus tahun ini, saya coba tahun depan," tuturnya.
Menjadi Atlet Renang
Meskipun dengan kondisi fisik tak sempurna, Langgeng piawai dalam olahraga renang. Bahkan, ia tercatat sebagai atlet perwakilan Kota Bandung dalam berbagai event nasional.
Langgeng bercerita, minatnya pada olahraga renang muncul saat SMA. Seorang pengajar di SMA Daarut Tauhid mengajaknya mendaftar.