Al Quran Diturunkan saat Lailatul Qadar, Beda Pendapat Waktu Peringatan Nuzulul Quran di 17 Ramadan
Al Quran Diturunkan saat Lailatul Qadar, Beda Pendapat Waktu Peringatan Nuzulul Quran di 17 Ramadan
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Puasa Ramadan sudah memasuki hari kelimabelas.
Artinya sudah setengah bulan umat Islam berpuasa.
Baca: Pemuda Miliarder Sumbangkan Harta dan Bangun Masjid Sebelum Meninggal
Sebentar lagi umat Islam akan memasuki malam-malam terakhir Ramadan.
Di malam-malam terakhir ada malam yang dinamakan Lailatul Qadar.
Lailatul qadar adalah malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.
Disebutkan di lailatul qadar ini adalah hari diturunkannya Al Quran.
Ada 4 teori yang menyatakan turunnya Al Quran.
1. Al Quran diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi saw setelah beliau diutus di Mekah dan Madinah.
Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling benar berdasarkan suatu riwayat dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas yang telah dikeluarkan oleh Hakim dan Baihaqi serta yang lainnya, dia mengatakan bahwa Al Qur’an diturunkan pada suatu malam ke langit dunia yaitu Lailatul Qodr kemudian diturunkan setelah itu selama dua puluh tahun kemudian dia membaca :
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
Artinya : “Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik .” (QS. Al Furqon : 33)
وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
Artinya : “Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra : 106)
Baca: LIVE STREAMING di RCTI, Timnas Indonesia U23 vs Thailand. Kick Off Jam 21.00 WIB, Jangan Lupa!
Baca: Usai Berdamai dengan Angga Wijaya, Dewi Perssik Kepergok Lakukan Ini di Sela Syuting
Baca: GRAFIS: Laga Timnas U-23 Vs Thailand, Ajang Uji Ketajaman Mencetak Gol
Hakim dan Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan,”… maka Al Quran diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia lalu Jibril turun dengan membawanya kepada Nabi saw.’
Terdapat beberapa riwayat lain dari Ibnu Abbas dengan sanad-sanad yang tidak bermasalah yang menguatkan makna itu.
2. Al Qur’an diturunkan ke langit dunia pada 20 malam Lailatul Qadar atau 23 atau 20 atau 25—sebagaimana adanya perbedaan pendapat tentang lamanya Rasulullah saw menetap di Mekah setelah diutus—di setiap malam lailatul qadar diturunkan sejumlah tertentu sesuai dengan ketetapan Allah swt setiap tahunnya lalu turun setelah itu secara berangsur-angsur di seluruh tahunnya.
Demikianlah pendapat Fakhrur Rozi dan dia sendiri tidak berpendapat tentang apakah pendapat ini atau pendapat pertama yang lebih utama.
3. Al Quran diturunkan pertama kali pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan setelah itu dengan cara berangsur-angsur pada waktu yang berbeda-beda, demikianlah pendapat Sya’bi.
4. Al Qur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz sekaligus dan malaikat-malaikat penjaga menurunkannya secara berangsur-angsur kepada jibril selama 20 malam lalu Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Nabi saw selama 20 tahun. Ini adalah pendapat yang aneh. (Fatawa al Azhar juz VII hal 469)
Lalu yang menjadi pertanyaan kenapa peringatan nuzulul Quran diperingati pada malam 17 ramadan?
Padahal Al Quran diturunkan pada malam lailatul Qadar.
Baca: Mobil Ferrari Tidak Ada Harganya Dibanding Sandal Anak Afrika, Kisah Miliarder Ali Banat Bikin Haru
Baca: Bongkar Jaringan di Lampung, Polda Sita 1.500 Butir Ekstasi
Bukankah 17 Ramadan bukanlah malam lailatul Qadar karena belum masuk 10 malam terakhir Ramadan?
Beberapa ulama mengatakan, Indonesia adalah salah satu Negara yang memperingati nuzulul Quran pada 17 Ramadan.
Sedangkan di Negara Arab, nuzulul Quran diperingati pada 27 ramadan, yaitu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.
Dikutip dari NU Online, KH M. Ishaq Isfiroyini,mengatakan, ada faktor historis dalam penetapan 17 ramadan sebagai peringatan nuzulul Quran.
“Itu kurang lebih karena dulu ketika Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya, bertepatan pada hari jum’at tanggal 17 Ramadhan, atas saran Buya Hamka, presiden pertama Indonesia ini menggelar acara peringatan Nuzulul Qur’an sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Ustaz Sigit Pranowo,Lc seperti dikuti dari situs Era Muslim, mengatakan peringatan nuzulul Quran pada 17 Ramadan berdasarkan pendapat ulama Ibnu Katsir.
“Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir didalam kitabnya ”Al Bidayah wa an Nihayah” menukil dari al Waqidiy dari Abu Ja’far al Baqir yang mengatakan bahwa awal diturunkannya wahyu kepada Rasulullah saw adalah pada hari senin tanggal 17 Ramadhan akan tetapi ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan,” ujar Ustaz Sigit.
Terlepas dari adanya perbedaan pendapat ini, yang utama bagi umat Islam adalah terus meningkatkan ibadah di malam-malam terakhir Ramadan agar mendapatkan pahala di malam lailatul qadar.