Garis Pantai Direbut Cile, Sudah 130 Tahun Angkatan Laut Bolivia Tak Boleh Masuk Laut
Alasan sebagian orang bergabung dengan angkatan laut mungkin karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu di laut lepas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Alasan sebagian orang bergabung dengan angkatan laut mungkin karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu di laut lepas. Namun, keinginan tersebut bakal rumit terwujud apabila negara Anda tidak memiliki garis pantai.
Kondisi ini terjadi di Bolivia, negara di Amerika Selatan.
Meskipun hanya dikelilingi daratan, tetapi Bolivia tetap memiliki angkatan laut. Sayangnya, selama 130 tahun lebih, para pelautnya dilarang masuk perairan.
Selama Perang Pasifik yang berlangsung dari tahun 1879 hingga 1884, Bolivia kehilangan garis pantai seluas 149 mil kepada Cile. Selain tak bisa masuk laut, sejak saat itu pula, anggota angkatan laut mereka dibatasi untuk mengarungi sungai dan danau di negara tersebut.
Pada tahun 1963, Pemerintah Bolivia mendirikan Armada Boliviana. Empat kapal disediakan oleh Amerika Serikat saat itu.
Sejak tahun 1966, dengan sekitar 1.800 tentara, Armada Boliviana berganti nama menjadi Angkatan Laut Bolivia.
Sekarang, Angkatan Laut Bolivia memiliki beberapa speed boat, kapal tanker, dan kapal buangan dari China.
Tugas para anggota Angkatan Laut Bolivia meliputi menjaring ikan di Sungai Amazon dan Danau Titicaca. Selain itu, mengirim persediaan medis ke penduduk pedalaman, mencegah penyeludupan obat-obatan terlarang, serta sigap menghadapi bencana alam.
Meskipun tidak memiliki angkatan laut yang besar, namun Bolivia tidak pernah berhenti untuk mengambil kembali laut mereka. Banyak anggota yang berharap suatu saat mereka benar-benar bisa berlayar di laut Bolivia.
Kemenangan Cile ratusan tahun lalu masih dianggap tidak adil. Pada tahun 1880, 11 ribu pria menyerang garnisun Bolivia dan Peru saat perayaan Carnival, salah satu tradisi penting bagi masyarakat Bolivia.
Hingga saat ini, banyak tuntutan mengemuka terhadap taktik curang Cile tersebut.
Bolivia masih fokus merebut kembali apa yang telah hilang. Setiap 23 Maret, mereka memperingati Day of the Sea (Hari Laut).
Biasanya, ribuan anggota Angkatan Laut Bolivia melakukan pawai sambil mengenakan seragam. Mereka menyanyikan lagu "We Will Recover Our Sea".
"Lautan masih menjadi bagian dari jiwa nasional Bolivia," kata Nick Ballon, fotografer Inggris keturunan Bolivia.
Di markas Angkatan Laut Bolivia, terdapat tulisan "El mar nos pertenece por derecho, recuperarlo es un deber". Artinya, "Laut adalah milik kita. Mendapatkannya kembali adalah tugas kita."
Bolivia merupakan negara termiskin di Amerika Selatan. Pemerintah setempat menyalahkan posisinya yang terkurung oleh daratan sebagai penyebab kemiskinan.
(Sumber: Ally Foster/News.com.au/Penulis-Editor: Gita Laras Widyaningrum)
