H-7 Jelang Larangan Masuk Israel, Biro Travel Ini Tetap Nekat Buka Paket Wisata Rohani

Tetap buka paket Tour Muslim, dengan waktu perjalanan Juni-Desember. Masih menunggu kabar dari ustaz kita di Yordania.

Editor: Safruddin
inspirations-travel.co.za
masjid al aqsa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sepekan atau per 9 Juni 2018, pemerintah Israel memberlakukan pelarangan turis Indonesia masuk negara itu.

Kebijakan pemerintah Israel yang melarang masuk turis asal Indonesia, tak membuat sejumlah biro perjalanan umrah dan wisata religi di Bandar Lampung gentar.

Sebagian besar masih tetap menawarkan paket umrah dan wisata rohani ke Yerusalem.

Kendati demikian, biro perjalanan telah menyiapkan opsi cadangan jika pelancong asal Lampung benar-benar tidak diperbolehkan masuk ke Israel.

Baca: Raffi Ahmad Bicara Kelanjutan Nasibnya di Program Variety Show Pesbukers

Pimpinan PT MakkahMultazam Safir, Nasrun Nazaruddin, menjelaskan, pihaknya tetap menawarkan paket tour muslim ke Yerusalem.

Meskipun sudah mengetahui adanya pelarangan bagi warga Indonesia memasuki Israel.

"Tetap buka paket Tour Muslim ini, dengan waktu perjalanan Juni-Desember. Kita saat ini masih menunggu kabar dari ustaz kita yang ada di Yordania. Kita ingin tahu seperti apa jelasnya kondisi di sana dan pelarangan ini sejauh mana," jelasnya saat dihubungi Tribun via telepon, Jumat (1/6).

Saat ini, pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke Israel per 9 Juni 2018.

Kebijakan tersebut diterbitkan sebagai bentuk balasan atas pelarangan turis Israel masuk ke Indonesia.

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, mengatakan, pihak imigrasi menolak visa 53 warga negara Israel yang hendak masuk ke Indonesia.

Penolakan itu berdasarkan hasil dari keputusan clearing imigrasi.

Tapi, Yasonna menolak menyebutkan alasan mengapa visa mereka ditolak.

Indonesia dan Israel sampai saat ini tak memiliki hubungan diplomatik.

Baca: Sudah 4 Tahun Jalin Asmara Terlarang, Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkat

Namun, untuk urusan wisata khususnya wisata religi di Israel, turis Indonesia memiliki visa khusus.

Nasrun Nazaruddin menuturkan, sudah cukup banyak calon jamaah yang menghubungi biro perjalanan untuk mengambil paket ke Yerusalem untuk keberangkatan akhir Juni ini.

Menurut dia, umat Muslim umumnya ingin ke Masjid Al Aqsa.

Ia pun mengaku dari awal sudah memberi informasi kepada konsumen tentang kebijakan Israel saat ini.

"Kita jelaskan bahwa kita bisa masuk ke Yerusalem, namun bisa juga tidak. Jika ternyata sudah sampai sana, kita gak bisa masuk, maka kita akan balik arah. Dan umumnya, calon jamaah sudah mengetahui kondisi di Israel. Jadi mereka juga sudah siap," kata Nasrun seraya mengatakan tahun lalu ada 25 jamaah yang mengambil paket ke Israel ini melalui Multazam.

Menurut Nasrun, mereka yang berangkat ke Yerusalem umumnya telah menyiapkan diri menghadapi situasi dan kondisi di tempat tersebut.

Ini karena ada pandangan, orang muslim itu kalau bisa sebelum dia meninggal dunia sudah mendatangi tiga masjid yakni Al Haram di Mekah, Madinah, dan Masjid Al Aqsa.

"Mereka yang memilih paket wisata ke Yordania-Palestina-Israel ini umumnya sudah berusia 50 tahun ke atas. Dan sudah siap jika terjadi apa-apa dengan perjalanan mereka. Israel sudah sejak dahulu kumat-kumatan, anget-angetan. Artinya kadang turis boleh masuk, kadang tidak," ceritanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan Wakil Direktur PT Luna Amanah International, Tanri Bali.

Menurutnya, paket wisata ke Israel sudah ditawarkan bironya sejak tahun 2017.

Paket tersebut biasanya ditawarkan pada bulan September, Oktober hingga Desember.

Baca: DuluTertutup, Lihat Foto Kediaman Mewah Kim Jong Un. Sosok Ini Pembocornya

"Untuk keberangkatan tahun ini sudah ada sekitar 10 orang yang mengambil perjalanan ke Yerusalem untuk mengunjungi Al Aqsa," jelasnya.

Terkait adanya larangan warga Indonesia ke Israel, Tanri mengaku, sudah mendengarnya.

Namun pihaknya tetap menawarkan paket tersebut namun dengan menyiapkan opsi cadangan.

"Saat ini kita sedang mencari informasi apakah larangan itu permanen atau nantinya akan ada perubahan. Jadi masih kita tawarkan "paket jazirah nabi" ini.

Namun kita juga bilang ke calon jamaah agar bersiap-siap jika ada perubahan.

Artinya, jika ternyata kita tidak bisa memasuki Yerusalem, maka kita akan ubah perjalanannya ke tempat lain. Dan umumnya yang mendaftar mengerti," jelasnya.

Sampai saat ini, terus dia, 10 orang yang sudah mendaftar perjalanan religi ke daerah tersebut belum membatalkan keberangkatannya.

"Para calon jamaah sudah tahu kondisi di Israel dan saat ini masih menunggu. Misal benar-benar kita dilarang masuk ke sana, maka perjalanan kita pindahkan ke paket Turki-Spanyol-Prancis dari yang sebelumnya mengambil paket perjalanan ke Palestina-Yordania," ujarnya.

Tanri menjelaskan, peserta paket tur ke Yerusalem biasanya masuk melalui Mesir dan Yordania.

Kedua pintu masuk ini dikuasai pihak Israel.

Baca: 3 Masalah Genting Real Madrid Usai Kepergian Zinedine Zidane

Staf Umrah dan Haji Patuna Tour and Travel, Wita, mengatakan, tetap menawarkan paket umrah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem selama 2 hari untuk keberangkatan akhir Desember.

Lokasi itu termasuk satu dari paket perjalanan ke Aman, Mekkah, dan Madinah.

Menurut dia, sejak 2014 paket ini cukup diminati oleh masyarakat, terutama bulan Desember.

"Sekali berangkat bisa 40 orang. Selain itu, mereka ke sana (Yerusalem) sekaligus untuk liburan akhir tahun,," kata Wita.

"Soal larangan ke Yerusalem, kami sudah tahu. Tapi, sekarang kami tetap tawarkan ke sana (Yerusalem), dan jelang keberangkatan nanti akan dicek lagi bisa masuk atau tidak," bebernya.(Tribun Lampung)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved