KPK Segel Ruang Wali Kota Blitar, Tangkap Empat Orang dan Amankan Rp 2 Miliar Dalam Kardus
Penyidik KPK bahkan menyegel ruang kerja Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar, Kamis (7/6/2018) siang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BLITAR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) panen operasi tangkap tangan saat Ramadan.
Kali ini terkait dengan Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar, dan sejumlah pejabat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Penyidik KPK bahkan menyegel ruang kerja Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar, Kamis (7/6/2018) siang.
Ada tiga penyidik yang datang ke kantor Wali Kota di Jl Merdeka, Kota Blitar.
Baca: Polisi Sita Toyota Yaris dan Yamaha N-Max dari Pegawai Honorer yang Jualan Sabu
Baca: Wajib Bayar Rp 22 Juta Jika Mau Masuk SMAN 2 Bandar Lampung Lewat Jalur Mandiri
Baca: Ini Bocoran Soal Tes CPNS 2018 dari Kementerian PAN RB
Para penyidik langsung menuju ke ruang kerja wali kota di lantai dua. Mereka hanya sebentar melihat isi ruangan.
Setelah itu penyidik menutup pintu ruang wali kota dan menyegel menggunakan pita plastik warna merah hitam. Penyidik juga menempel logo KPK di daun pintu.
Penyegelan ruang wali kota sempat membuat sejumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretaris Daerah (Setda) Kota Blitar kaget.
Sebagian pegawai terlihat keluar ruang kerja untuk melihat proses penyegelan.
Beberapa jam sebelumnya, petugas KPK mendatangi rumah dinas Wali Kota Blitar, di Jl Sudanco Supriyadi.
Mereka datang pada tengah malam untuk melakukan penggeledahan.
Satu jam kemudian, Kamis sekira pukul 01.00 WIB, petugas KPK baru meninggalkan lokasi itu.
Beberapa penyidik KPK terlihat membawa tumpukan dokumen dari rumah dinas.
KPK telah menangkap empat orang seusai melakukan OTT di Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Salah satunya adalah Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.
"Tim sedang membawa empat orang dari kegiatan di Jawa Timur, yaitu Wali Kota, Kadis PU, dan swasta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Kamis (7/6/2018).
Baca: 15 Cara Anti-Mainstream Amankan Barang Saat Ditinggal Mudik, Siapa Berani Coba?
Empat orang yaitu Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Sutrisno dan tiga orang swasta tiba di Kantor KPK, Kamis sore.
Wali Kota Blitar Samanhudi, tidak terlihat di KPK bersama keempat orang tersebut.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari KPK terkait dengan keberadaan Wali Kota Blitar.
Febri juga belum menjelaskan secara detail kasus korupsi yang melibatkan Wali Kota Blitar.
Menurut dia, KPK akan segera mengumumkan status hukum semua yang ditangkap dalam operasi itu.
"Hasil dari kegiatan selama 24 jam termasuk status hukum pihak-pihak yang diamankan akan diumumkan melalui konferensi pers malam ini," kata Febri.
Baca: Tragis! Salah Pakai Pembalut saat Haid, Gadis Ini Harus Kehilangan Satu Kakinya
Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan lebih dari Rp 2 miliar dalam kardus.
Menurut KPK, transaksi terjadi terkait lima proyek jalan dan proyek terkait sekolah.
"Kami duga transaksi tersebut terkait dengan proyek-proyek infrastruktur yang ada di dua daerah tersebut. Baik proyek jalan dan juga ada salah satu proyek terkait dengan sekolah," kata Febri.(*)