Ramadan 1439 H
Mari Berlomba-lomba Memburu Malam Lailatul Qadar, Begini Ciri-cirinya Menurut Nahdlatul Ulama
Lailatul qadar merupakan salah satu malam yang paling ditunggu umat muslim pada bulan Ramadhan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lailatul qadar merupakan salah satu malam yang paling ditunggu umat muslim pada bulan Ramadhan.
Pada malam tersebut, Allah menurunkan fadhilah dan barakahNya.
Malam lailatul qadar sendiri juga sering disebut dengan malam seribu bulan.
Baca: H-7 Lebaran 6.938 Pemudik Singgah Di Terminal Rajabasa
Baca: Tukang Sampah Gemetaran Sampai Menangis: Bapak Jokowi Mencari Saya, Ternyata Ingin Salaman
"Kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW patut bersyukur karena malam spesial ini hanya diberikan kepada kita. Ummat sebelum Nabi Muhammad tidak memilikinya," ujar Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Ridwan Syuaib.
Karena itu, tak sedikit umat muslim yang berlomba-lomba untuk mendapatkan berkah di malam lailatul qadar.
Berbagai jenis ibadah pun mereka lakukan, mulai dari shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, hingga beri'tikaf di masjid.
Lantas, kapan malam seribu bulan ini tiba di Bumi?
Apakah ada ciri-ciri tertentu terkait malam diturunkannya Al-Qur'an ini?
Langsung saja simak ulasan Tribunstyle yang melansir dari laman nu.or.id di bawah ini.
Berdasarkan beberapa Hadits yang termaktub pada Kitab Irsyadul Ibad, pada 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan Nabi Muhammad meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya bersama keluarganya.
"Nabi selalu beribadah dengan sungguh-sungguh di 10 hari terakhir dan mengamalkan ibadah yang tidak dilakukan beliau pada bulan lainnya," terangnya.
Ridwan menjelaskan, beberapa ciri datangnya lailatul qurban yang salah satunya adalah turun dimalam-malam ganjil pada 10 malam terakhir ramadhan.
"Rasul juga memberitahukan bahwa pada ciri lain Lailatu Qadar di antaranya suasana malam yang terang, cerah, tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung, tidak hujan dan berangin dan tidak ada bintang berjalan," rincinya.
Pada siang harinya tambahnya, suasana cerah dan matahari bersinar namun tidak terasa panasnya.
Pada lailatul qadar, Ridwan menghimbau seluruh ummat Islam untuk memburu malam yang hanya ada di Bulan Ramadhan.