Diultimatum Kapolri lalu Tembak Mati Begal, Polda Lampung Jamin Arus Mudik-Balik Bebas Begal
Kedua tersangka memepet motor korban lalu menusuk korban dengan senjata tajam di bagian dada.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
GUNUNGSUGIH, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Suntana, menegaskan Lampung bebas dari aksi pembegalan selama arus mudik dan balik lebaran.
Namun untuk mewujudkan itu, Suntana mengaku diperlukan dukungan masyarakat terhadap langkah kepolisian dalam menindak pelaku pembegalan.
Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan deklarasi anti begal di Lapangan Merdeka Gunung Sugih, Rabu (13/6).
Deklarasi anti-begal dihadiri Kapolres Lamteng AKBP Slamet Wahyudi, Dandim 0411/LT Letkol CZI Burhanuddin, Ketua DPRD Lamteng Achmad Junaidi Sunardi, Ketua MUI Lamteng Mutawali, tokoh adat, masyarakat dan pemuda.
"Sasaran deklarasi masyarakat anti-begal adalah pemberantasan pelaku begal. Tindakan tegas sudah kami lakukan kepada para pelaku pembegalan melalui Satgas Anti-Begal Tekab 308 di setiap polres," kata Suntana.
Polda Lampung kata Suntana, ikut menanggung beban karena adanya kesan Lampung tidak nyaman dilintasi pemudik yang melintas, khususnya terhadap pemudik dari Pulau Jawa.
"Untuk itu kami jamin nggak akan ada begal, baik siang dan malam," bebernya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto, mendukung upaya pemberantasan begal di Lampung, khususnya Lampung Tengah.
Loekman tak memungkiri ada sejumlah ruas jalur mudik rawan aksi kriminalitas.
"Dengan adanya deklarasi ini, semoga kesan bahwa Lampung rawan begal bisa dihilangkan. Kita prihatin karena kesan itu sangat mengganggu, khususnya investor yang akan menanamkan modal di Lampung," imbuhnya.
Baca: Bocah Tunggui Bayi di Belakang Orang Salat, Setelah Itu Lakukan Hal yang Sungguh Mulia
Baca: 3 Begal Dibekuk, 1 Ditembak Mati! Pembunuhan Sopir Taksi Online yang Digantung di Jembatan Terkuak
Baca: Indonesia Masuk Negara Teraman, Catat Skornya Bandingkan dengan Negara Lain
Loekman juga mengucapkan rasa terima kasihnya karena kepolisian bisa mewujudkan mudik yang lancar dengan melakukan koordinasi dengan pengembang tol terkait penggunaan ruas tol Trans Sumatera.
"Alhamdulillah mudik tahun ini jauh lebih baik dan lancar," katanya.
Tembak Begal
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lamteng, Ajun Komisaris Resky Maulana, mengatakan pihaknya menembak seorang terrsangka begal berinisial RS.
"Kami menangkap satu tersangka begal yang beraksi di jalur lintas tengah," ujar Resky.
RS memembegal korbannya di Jalinteng Tanjung Ratu pada Selasa (12/6) lalu.
RS (23) warga Way Pengubuan dan satu rekannya yang masih buron berboncengan mengadang korban Yusuf dan temannya yang hendak mudik dari Bandar Lampung menuju Kotabumi, Lampung Utara.
Kedua tersangka memepet motor korban lalu menusuk korban dengan senjata tajam di bagian dada.
Aksi tersebut diketahui aparat Polsek Way Pengubuan dan Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah yang sedang patroli.
RS dibekuk sedangkan satu rekannya melarikan diri.
DPRD Dukung Polisi
Tindakan tegas kepolisian terhadap para tersangka begal didukung DPRD Lampung Tengah.
Ketua DPRD Lampung Tengah Achmad Junaidi Sunardi mengatakan, polisi harus bertindak tegas agar para pelaku kapok dan tidak mengulangi kejahatannya.
"Kami sangat mendukung deklarasi (anti begal) ini. Kami segenap masyarakat Lamteng sangat mendukung tindakan tegas bahkan tembak di tempat pelaku begal," kata Achmad Junaidi Sunardi.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua Pemuda Muhamadiyah Lamteng, Eko Yuono.
Ia mengatakan, aksi pembegalan sudah sangat meresahkan dan mengganggu masyarakat Lamteng dan luar daerah yang melintas di kabupaten itu.
Ultimatum Kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi ultimatum kepada para kapolres untuk menangkap begal yang ganggu pemudik.
Baru sehari, Jajaran Satreskrim Polres Lampung Selatan menembak mati seorang eksekutor begal.
Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pria bernama Heri tersebut.
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan mengatakan, tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan saat diamankan.
Pasalnya, saat itu ia membawa senpi rakitan.
“Karena mengancam jiwa petugas, tersangka terpaksa kita lumpuhkan dengan timah panas pada bagian dada,” kata Kapolres dalam ekspose di RSUD Bob Bazar Kalianda, Selasa, 12 Juni 2018.
Selain Heri, polisi juga mengamankan dua tersangka lainnya, yakni Baidi dan Ardiansyah.
Ketiganya diamankan di Kota Dalam dan Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo.
“Dua tersangka lainnya juga terpaksa kita hadiahi timah panas pada bagian kaki karena melakukan perlawanan,” terang Syarhan.
Selanjutnya, polisi juga mengamankan Unus selaku penadah sepeda motor hasil curian. Kini polisi masih mengejar tersangka lainnya, yakni Hen.
Petugas menyita barang bukti seperti tiga sepeda motor berbagai jenis, ponsel berbagai merek, senjata api rakitan, dan golok.
Syarhan menjelaskan, Heri dkk merupakan tersangka pembegalan terhadap seorang pemudik di Jalinsum simpang Kates, Kecamatan Katibung beberapa waktu lalu.