Suku di Papua Nugini Ini Gemar Makan Otak Manusia. Ternyata Dampaknya Mematikan Banget!
Kebiasaan suku di Papua Nugini yang gemar memakan otak manusia ternyata bak pisau bermata dua.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kebiasaan suku di Papua Nugini yang gemar memakan otak manusia ternyata bak pisau bermata dua.
Menurut investigasi yang telah dilakukan, dengan memakan otak maka mereka, suku Fore, rentan terserang penyakit sapi gila.
Baca: Ditengah Upaya Gencar Polisi Berantas Begal, Pria Ini Malah Bohong dengan Ngaku Jadi Koban Begal!
Namun disamping itu, mereka juga menjadi kebal terhadap beberapa penyakit lainnya.

Baca: Inilah Peringkat Operator Seluler Tercepat di Indonesia. Lihat Rincian Kecepatannya!
Para korban akan kehilangan kemampuan berjalan, menelan dan mengunyah.
Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan berat badan dan kematian.
Pada puncaknya, penyakit ini menyebabkan kematian sekitar 2 persen dari suku per tahun.
Suku Fore melakukan ritual pemakaman yang termasuk pesta-pesta mayatdi mana para pria memakan daging dari sanak keluarga mereka yang sudah meninggal sementara para wanita memakan otak mereka.
Baca: Mana yang Mesti Didahulukan, Utang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad!
Namun mereka tidak tahu betapa bahaya itu, karena molekul mematikan hidup di otak manusia yang menyebabkan kematian jika dimakan.
Sedangkan ritual itu dijalankan dengan maksud sebagai tanda hormat untuk orang yang mereka cintai.
Setelah ritual makan otak manusia dilarang di Papua Nugini pada 1950-an, penyakit itu pun kemudian mulai menghilang.
Baca: Tuduh Curi Uang Rp 51 Ribu, Seorang Ibu Tega Aniaya Anak Kandungnya Sendiri hingga Tewas!
Namun, para ilmuwan yang menyelidiki suku itu kini telah menemukan bahwa kebiasaan makan otak suku Fore telah menghasilkan perkembangan resistensi genetik terhadap penyakit.
“Ini adalah contoh yang mencolok dari evolusi Darwin pada manusia," ucap John Collinge dari unit prion Institute of Neurology di University College London.
Epidemi penyakit yang memilih perubahan genetik tunggal justru akan memberi perlindungan lengkap terhadap demensia.
Baca: Presiden Jomblo Indonesia, Baim Wong Ngaku Bulan Depan Bakal Melamar Paula Verhoeven!
Collinge menambahkan bahwa timnya kini melakukan penyelidikan lebih lanjut karena penemuan itu dapat membantu para ilmuwan untuk mengobati berbagai macam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Jalan ke depan dengan penelitian ini adalah untuk memahami struktur molekul prion yang menyebabkan penyakit ini dan proses yang terlibat. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul : Suku Fore di Papua Nugini Suka Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka