Usai Sholat Subuh Berjamaah, Marijan Seperti Kehabisan Darah, Astagfirullah

Saat itu tiba-tiba saya khawatir. Darah saya seperti habis dan terus berucap astaghfirullah...astaghfirullah.

Editor: Safruddin
Tribunlampung/Syamsir
Empat jenazah di pemakaman di SB 6 

Marijan kemudian tak berdaya karena setelah berjalan beberapa meter, sang mantu yang bernama Azam, mengabari jika mobil yang mengalami kecelakaan adalah kendaraan Theo dan anak istrinya.

Seketika itu juga air mata dirinya, istri dan anggota keluarga lain tumpah.

Namun, terus Marijan, dirinya harus kuat dan harus melihat kondisi keluarganya yang kecelakaan.

Baca: Pelukan Terakhir Sang Ibu Ketika Bayinya Ditemukan Tewas dalam Kulkas di Rumah Babysitter

Saat itu, mobil ringsek dan anggota keluarganya sudah terkapar diantara ringsekan mobil.

"Saya tidak percaya melihat anak cucu saya sudah terjepit ringsekan (bodi) mobil. Kondisinya mengenaskan," ingatnya sambil kembali menangis.

Saat itu, warga setempat tidak langsung memberikan pertolongan dan justru sibuk mengabadikan gambar dan hanya menonton saja.

Karenanya, ia pun menguatkan diri menggendong anak cucunya masuk ke ambulans yang sudah datang.

"Saat itu yang terpikir hanya secepatnya dibawa ke rumah sakit. Di sana, barulah diketahui tiga anggota keluarga kami yang masih hidup dari kecelakaan itu, sementara yang lainnya meninggal dunia," ujarnya lirih.

Dengan seluruh kekuatan yang ada, keluarga memandikan ketujuh korban di rumah sakit dan diputuskan dirinya seorang diri yang akan menemani kepulangan tujuh korban ke kampung mereka di Seputih Banyak.

Sementara istri dan anggota keluarga lain menunggui tiga keluarga yang terluka.

Dirinya bersama ambulans tiba pada pukul 03.00 WIB di Seputih Banyak, dan proses pemakaman dilakukan pukul 05.00 WIB.

Tetangga telah menyiapkan semua kebutuhan untuk pemakaman ini.

Marijan mengatakan, padahal sejak awal berangkat ke Padang, dirinya selalu mengingatkan ke rombongan agar berjalan pelan-pelan.

"Begitu juga saat pulang dari padang ke Lampung, saya tetap bilang begitu," ujarnya.

Baca: Singgah di Lampung Mantan Pebalap F1 Ini Jagokan Perancis Juara Piala Dunia

Marijan (67) ayah korban yang selamat kecelakaan satu keluarga di Jalan Palembang-Jambi km 69 Banyuasin, Selasa (3/7/2018) subuh sekitar pukul 04.00 WIB.
Marijan (67) ayah korban yang selamat kecelakaan satu keluarga di Jalan Palembang-Jambi km 69 Banyuasin, Selasa (3/7/2018) subuh sekitar pukul 04.00 WIB. 

Sementara itu, sejumlah tetangga korban mengaku terkejut akan peristiwa lakalantas yang mengakibatkan tujuh orang anggota keluarga Theo Sulivan meninggal dunia.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved