Pemkot Bandar Lampung Belum Tahu Jumlah Kuota CPNS 2018
Badri mengungkapkan, kuota CPNS 2018 yang diusulkan pemkot pada tahun ini mencapai ribuan.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemkot Bandar Lampung sejauh ini belum mengetahui jumlah kuota dan formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Pemkot masih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat.
"Belum ada informasi terkait CPNS 2018, dan belum ada undangan dari pusat," ujar Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Tamam, Senin (16/7).
Baca: VIDEO CONTENT - Lampung Bebas Caleg Eks Koruptor
Badri mengungkapkan, kuota CPNS 2018 yang diusulkan pemkot pada tahun ini mencapai ribuan. Jumlah itu meliputi formasi tenaga didik dan kesehatan.
Baca: Calhaj Diimbau Tak Bawa Minyak Goreng Saat Berangkat ke Tanah Suci
"Angka pastinya saya tidak tahu. Datanya ada di BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Ribuan jumlah yang diusulkan," katanya.
Badri hanya menjelaskan, formasi yang paling banyak diusulkan adalah tenaga didik dan kesehatan. Ini karena pegawai di dua bidang tersebut sudah banyak yang pensiun.
"Setiap tahun, bisa 200-300 pegawai (yang pensiun). Sementara dari tahun 2010 tidak ada perekrutan, sehingga cukup banyak kekurangannya," ujar Badri.
Pemkot pun berharap pemerintah pusat merealisasikan, bahkan menambah kuota yang diusulkan pemkot.
"Diharapkan dari pusat bisa lebih banyak, karena memang sangat dibutuhkan," tandasnya.
Usai Pilkada
Kepala Bidang Pengadaan Pegawai BKD Bandar Lampung Rohaniah pada pertengahan Mei lalu menyatakan, seleksi CPNS 2018 akan dilakukan setelah pelaksanaan pilkada serentak gelombang ketiga tahun 2018. Pilkada sendiri telah berlangsung pada 27 Juni lalu.
Rohaniah mengungkapkan, kuota CPNS 2018 yang diajukan Pemkot Bandar Lampung ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebanyak 2.500. Dari 2.500 kuota itu, menurut dia, formasi paling banyak adalah tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
Meskipun begitu, Rohaniah mengaku belum mengetahui pasti jumlah kuota yang akan disetujui. "Kami masih menunggu surat dari Kemenpan terkait persetujuan kuota yang diterima," katanya, Minggu (20/5).
BKD Bandar Lampung pun berharap kuota CPNS tahun ini lebih banyak dari sebelumnya. Pasalnya, jelas Rohaniah, setiap tahun ada 400-an PNS yang pensiun di Bandar Lampung. Sementara sejak tahun 2010, hanya 100 PNS yang masuk.
"Jadi, sangat timpang antara kebutuhan dan SDM (sumber daya manusia) yang ada saat ini," ujarnya.
Idealnya, menurut Rohaniah, antara PNS yang pensiun dan PNS yang diterima jumlahnya seimbang. Dengan begitu, para pegawai bisa lebih cermat dan profesional dalam bekerja.
Tenaga Didik dan Kesehatan
Rabu (11/7) pekan lalu, Badan Kepegawaian Negara menggelar Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian 2018 di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang. Dari rakornas itu terungkap, ada 100 ribu formasi tenaga pendidik alias guru dalam penerimaan CPNS 2018.
"Ada sekitar 100 ribu formasi bagi tenaga pendidik pada penerimaan CPNS 2018. Formasi bagi CPNS pusat dan daerah, dan pelaksanaan seluruhnya akan dilakukan oleh BKN secara terintegrasi; portal pendaftaran nasional dan seleksi by (melalui sistem) CAT (computer assisted test) BKN," demikian bunyi twit BKN melalui akun resmi media sosial Twitter, @BKNgoid.
BKN akan mengumumkan formasi CPNS 2018 berikut jumlahnya secara detail dalam waktu dekat. Selain tenaga pendidik, akan ada penambahan pada formasi khusus tenaga kesehatan.
"Ada 220 ribu ASN (aparatur sipil negara/PNS) yang pensiun. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat, akan diumumkan formasi untuk menempati posisi di pemerintah daerah dan kementerian atau lembaga," lanjut bunyi twit BKN.
Dalam video yang diunggah akun Twitter BKN, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menyatakan, penerimaan CPNS 2018 diprioritaskan untuk bidang kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, ada beberapa formasi khusus dalam penerimaan CPNS 2018, seperti formasi bagi putra/putri asal Papua, disabilitas, dan dinas pemuda dan olahraga. (eka/kompas.com)