Berita Lampung
Komisi IV DPRD Bandar Lampung Akan Monitoring ke-28 Dapur MBG Ambil Sampel
Pasca kejadian dugaan siswa keracunan, Komisi IV DPRD kota Bandar Lampung akan monitoring ke-28 dapur MBG.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id,Bandar Lampung - Pasca kejadian dugaan siswa keracunan, Komisi IV DPRD kota Bandar Lampung berjanji akan monitoring ke-28 dapur makan bergizi gratis (MBG) dalam waktu dekat.
Ratusan siswa dari dua sekolah di Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah, Jumat (29/8/2025).
Pasca banyak siswa diduga keracunan MBG, Yayasan Amanah Barokah meminta maaf dan memberikan penjelasan.
Yayasan Amanah Barokah menghadap komisi IV DPRD Bandar Lampung, untuk memberikan klarifikasi soal dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa beberapa sekolah yang ada di Bandar Lampung, Senin (8/9/2025).
"Kami sedang melakukan hearing. Memang ada berapa hal yang dilakukan pengawasan ketat. Apakah pengadaan bahan baku harus ketat. Posisi jangan sampai ini tidak layak. Kalau tidak layak jangan sampai distribudikan," ujarnya, Senin (8/9/2025).
"Kedepannya kami akan melakukan monitoring ke-28 dapur MBG, dalam waktu dekat ini. Untuk mengambil sampel. Kami bersama OPD terkait sudah berkoordinasi. Karena harus sesuai dengan SOP. Jangan sampai MBG ini berlarut-larut. Karena ini program yang baik untuk masyarakat. Program pemerintah pusat harus kita dukung," sambungnya.
Pihaknya akan monitoring dapur MBG sambil mengambil sampel makanan.
"Beberapa sampel di setiap dapil ada 6 ya. Sekitar 3/4 lah sampelnya," ujarnya
"Karena memang sesuai dengan standar yang ada. Beberapa dapur yang tidak memenuhi standar itu, agar tidak terulang lagi kejadian temuan bakteri ini," sambungnya.
Ia berharap dapur MBG dapat memasak dengan benar agar tidak terdapat bakteri yang menyebabkan siswa keracunan
"Saya sampaikan bahwa ada bakteri yang terkontaminasi makanan. Kedepannya kami berharap dapur MBG dapat melakukan pemasakan dengan sempurna," ujarnya.
"Karena bakteri ini bisa mati dimasak. Sehingga tidak terjadi lagi tercemar makanan atau mengandung bakteri," sambungnya.
Pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap dapur MBG tersebut.
"Kami akan mengawasi ini secara ketat," ujarnya.
"Kalo ditanya terkait ada temuan, belum tau. Karena belom dipelajari. Sampai saat ini dari pusat apakah akan ada penutupan atau apa juga belum ada," tukasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
Akad Massal 26 Ribu KPR FLPP, Begini Kata Akademisi UIN Raden Intan Lampung |
![]() |
---|
Petani Pringsewu Andalkan Padi Unggul Inpari 32 dan Cakra Buana |
![]() |
---|
Tak Punya Wewenang, Pemprov Lampung Beri Solusi Bagi Peminat KPR FLPP |
![]() |
---|
Dinas PKPCK Lampung Tak Ikut Andil Program KPR FLPP 26.000 Unit, Sebut Kewenangan di Pusat |
![]() |
---|
Belum Punya GIS, Distan Pringsewu Andalkan Koordinasi Atur Irigasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.