Berita Lampung

Disiplin Pengemudi Jadi Kunci Utama Antisipasi Microsleep di Tol Bakter

Disiplin pengemudi untuk mengenali kondisi tubuh sendiri dan berhenti saat mulai lelah menjadi kunci utama mengatasi kasus microsleep di ruas tol.

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Kanal YouTube Tribun Lampung News Video
ANTISIPASI MICROSLEEP - Supervisor Lalu Lintas PT Bakauheni–Terbanggi Besar Tol, Usman Edo, saat menjadi narasumber dalam podcast bertema "Waspada Microsleep di Jalan Tol", yang dipandu Editor in Chief Tribun Lampung, Ridwan Hardiansyah, di Studio Tribun Lampung, Kamis (6/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Supervisor Lalin Tol Bakter, Usman Edo, menegaskan disiplin pengemudi mengenali kondisi tubuh adalah kunci mencegah microsleep, penyebab sekitar 50 persen kecelakaan di Tol Trans Sumatera.
  • Dalam 3 tahun terakhir: 2022 ada 101 kasus (53 mengantuk), 2023 106 (48 mengantuk), 2024 117 (56 mengantuk). Angka akibat mengantuk masih cukup tinggi.
  • Operasi Microsleep terakhir memeriksa 50 kendaraan, 9 pengemudi terdeteksi mengantuk dan diarahkan istirahat. Operasi akan ditingkatkan menjadi dua kali sebulan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Disiplin pengemudi untuk mengenali kondisi tubuh sendiri dan berhenti saat mulai lelah menjadi kunci utama mengatasi kasus microsleep alias mengantuk atau tertidur sesaat.

Angka kecelakaan dalam 3 tahun terakhir di ruas tol, terutama Tol Trans Sumatera, 50 persennya disebabkan karena pengemudi mengantuk atau microsleep.

Hal tersebut disampaikan Supervisor Lalu Lintas PT Bakauheni–Terbanggi Besar Tol, Usman Edo, dalam podcast bertema "Waspada Microsleep di Jalan Tol", yang dipandu Editor in Chief Tribun Lampung, Ridwan Hardiansyah, Kamis (6/11/2025) di Studio Tribun Lampung.

Edo mengatakan, meski edukasi dan penambahan fasilitas terus digencarkan, kasus kecelakaan akibat hilangnya konsentrasi masih sering terjadi. Beberapa insiden tunggal belakangan ini bahkan diduga kuat dipicu microsleep.

Usman Edo menegaskan, bahwa fasilitas hanyalah pendukung.

“Disiplin pengemudi untuk mengenali kondisi tubuh sendiri dan berhenti saat mulai lelah menjadi kunci utama menjaga keselamatan di Tol Trans Sumatera,” ujarnya.

Dalam evaluasi Operasi Microsleep terakhir pada 25 Juni pukul 03.00–05.00, sebanyak 50 kendaraan diperiksa, dan 9 pengemudi terdeteksi mengantuk ringan hingga berat sehingga disarankan beristirahat.

Operasi ini menjadi agenda bulanan dan diarahkan untuk ditingkatkan menjadi dua kali sebulan.

Edo memaparkan, dalam tiga tahun terakhir, tingginya angka kecelakaan di Tol Bakter didominasi akibat mengantuk.

  1. 2022: 101 kasus, 53 karena mengantuk
  2. 2023: 106 kasus, 48 karena mengantuk
  3. 2024: 117 kasus, 56 karena mengantuk

Menurut Edo, tekanan perjalanan jauh dan target perusahaan, terutama pada kendaraan logistik, menjadi faktor dominan penyebab kelelahan.

Untuk mengantisipasinya, lanjut Edo, pihaknya melakukan patroli selama 24 jam yang disiagakan di tiga ranting wilayah. Tak hanya itu, petugas yang berpatroli juga akan melakukan tindakan pengamanan hingga pengawalan ke lokasi istirahat aman, ketika menemukan pengemudi oleng.

Baca juga: 50 Persen Kecelakaan di Tol Akibat Microsleep, Eksklusif Bersama Spv Lalin PT Bakter Tol

Dengan arus lalu lintas harian mencapai 27.926–30.506 kendaraan dan persiapan jelang Nataru, pengelola tol kembali mengingatkan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas.

“Tetap hati-hati dan utamakan keselamatan,” pesan Usman Edo.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved