Lidah Dipotong dan Tulang Belakang Leher Patah, Derita Zulfa TKW yang Baru Pulang dari Malaysia
Cara berbicaranya pun menjadi cedal, semenjak ujung lidahnya dipotong oleh sang majikan.Derita TKW asal Pringsewu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Safruddin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Berangkat ke Malaysia 2015 lalu, seorang warga Pringsewu, Lampung berharap bisa memperbaiki kehidupan keluarganya.
Tanpa diduga yang terjadi jsutri sebaliknya. Niat Zulfa Nur Chintia (24) mengais rezeki di Malaysia berbuah petaka.
Zulfa justru pulang ke Pringsewu, Lampung dengan penderitaaan fisik. Tubuhnya alami luka lebam, tulang leher belakang patah.
Tidak hanya itu, jari telunjuk kanan patah serta empat giginya copot.
Baca: Bupati Lamsel Ditangkap KPK - Zulkifli Hasan Sedih Adiknya Diciduk, Ini Pesan untuk Zainudin Hasan
Cara berbicaranya pun menjadi cedal, semenjak ujung lidahnya dipotong oleh sang majikan.
Perubahan fisik Zulfa ini sempat membuat orang tuanya kaget.
Ketika Zulfa pulang pada Rabu (25/7) malam, Kartim, ayah Zulfa, tidak menyangka anaknya pulang
Apalagi tidak ada kabar berita sebelumnya bahwa Zulfa hendak pulang.
Yang semakin membuat Kartim terkejut ketika ada perubahan fisik pada Zulfa.
Zulfa sempat ketakutan untuk tidak menceritakan hal apa yang telah dialami selama berada di Negeri Jiran.
Atas pengertian Kartim, alhasil Zulfa mau membuka tabiat majikan perempuan yang suka bertindak kasar secara fisik.
Luka-luka yang diderita Zulfa karena kerap dipukul pakai tongkat besi.
Zulfa juga diinjak serta dipelintir telunjuknya hingga patah.
Zulfa juga mengaku pernah dipukul pakai kursi.
Selama dua hari berada di rumah, Zulfa hanya istirahat di kamar belakang rumah orang tuanya.
Dia terlihat lemah dan nada suaranya lirih menjelaskan terkait apa yang menimpanya.
Kondisi Zulfa mendapat perhatian dari tetangga dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
Baca: Zainudin Hasan dan Agus BN Kena OTT KPK, Begini Sikap PAN Lampung
Dikunjungi Wabup Fauzi
Pemerintah Kabupaten Pringsewu memberi perhatian serius kepada Zulfa.
Wakil Bupati Pringsewu bersama tim Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial langsung mendatangi Zulfa di kediaman orangtuanya, Jumat (27/7) siang.
Kepada Dinas Kesehatan, Fauzi meminta untuk mengawal Zulfa dalam rangka memulihkan kesehatannya supaya kembali seperti sedia kala.
Dimana tulang leher belakang dan jari telunjuk yang patah supaya segera mendapat pengobatan.
Tidak hanya itu, Fauzi meminta dokter dari Dinas Kesehatan rutin mengunjungi Zulfa.
"Dari sisi kesehatannya kita akan bertanggungjawab akan hal itu, ada jadwal piket, mungkin ada dokter-dokter yang kemari dari Dinas Kesehatan. Supaya secepatnya yang bersangkutan dapat segera beraktifitas untuk dirinya terlebih dahulu," ujar Fauzi.
Sedangkan dari sisi tenaga kerja, kata Fauzi, pihaknya akan mencermati terlebih dahulu.
Apakah ada prosedur atau hal lain yang harus menjadi perhatian.
Fauzi berpesan kepada TKI asal Pringsewu supaya mengurus keberangkatannya ke negri orang dengan jelas, artinya, dengan legal.
Baca: Geledah Ruang Kerja Bupati Lampung Selatan, KPK Bawa Sejumlah Dokumen
Fauzi menuturkan bahwa Zulfa dalam keberangkatannya ke Negri Jiran melalui prosedur resmi, atau legal pada 2015 silam.
Seharusnya dengan kontrak dua tahun Zulfa pulang pada Oktober 2017.
Akan tetapi, Zulfa memperpanjang sendiri kontrak kerja tanpa melalui prosedur resmi.
"Pesan saya, ayo harus legal dalam berusaha di negeri orang," ajaknya.
Sebab dengan prosedur resmi tersebut, menurut Fauzi, supaya seseorang terlindungi.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Pringsewu akan memberi arahan kepada masyarakat yang ingin berangkat ke luar negeri.
Agar menjadi TKI dengan status legal, sebab kalau ilegal tidak ada jaminan keselamatan diri. (dik)